Monday, December 29, 2014

Menabur dalam kekurangan



Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” (Markus 12:44)

Banyak cara kita dalam memberi persembahan, entah persembahan dalam Gereja ataupun di luar sana. Namun seperti dalam kitab Markus 12 tentang persembahan janda miskin, dia bahkan rela memberi seluruh nafkahnya. Mengapa Tuhan mengatakan kalau itu menjadi yang terbesar?
http://intisari-online.com/read/pohon-baik-tak-berbuah-buruk

Orang-orang kaya dalam ukuran mereka yang berkelimpahan memang memberi dengan jumlah yang banyak, tetapi pastinya ketika dibandingkan dengan seberapa banyak yang mereka hasilnya, persembahan mereka hanyalah segelintir dari kelimpahannya. Sementara janda miskin yang hanya memiliki dua peser malah mempersembahkan semuanya meskipun apabila dibandingkan dengan persembahan orang lain, dialah yang paling sedikit. Namun dalam ukuran berkekurangannya, dia telah rela kehilangan makanannya saat itu.

Tuesday, December 23, 2014

Terlalu sibuk



Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? Demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri. (Hagai 1:9)

Bait suci kediaman Tuhan, Allah kita tidak hanya berupa apa yang tampak, tetapi juga berupa yang tidak tampak. 
http://galaucerdas.com/galau/pacarku-cuek-karena-sibuk/


Tidak perlu jauh-jauh sampai Bait Suci di Yerusalem, janji iman untuk pembangunan Gereja saja tidak mudah diperoleh karena sebagian sifat ego manusia yang membatasinya menabur. Sementara sebagian orang mampu mendanai rumahnya untuk bermegah, masih ada tempat-tempat ibadah yang kurang layak di pelosok negeri. Sesungguhnya, benar apa yang difirmankan Tuhan bahwa orang berlimpah akan lebih sulit dari seekor unta masuk melalui lubang jarum. Sebab sebagian dari mereka lebih bermegah dalam keluarganya sendiri dibandingkan penaburan di luar “rumahnya”.

Wednesday, December 17, 2014

Jangan bersembunyi



Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. (Yunus 1:17)

Melawan perintah Tuhan? Seperti apa yang terjadi pada Yunus ketika Tuhan memerintahkan kepada Yunus untuk membawa kabar ke Niniwe namun oleh rasa takutnya, Yunus malah melarikan diri. Namun apa yang diperoleh oleh Yunus, dia mungkin bisa melarikan diri dari sebuah tempat di dunia, namun dia tidak dapat bersembunyi daripada Tuhan, Allah.
 
link
Pada saat dia hendak melarikan diri ke Tarsis, di kapalnya mereka harus menghadapi badai yang dapat menenggelamkan mereka. Bahkan Yunus dilemparkan ke laut untuk meredakan mura-Nya. Setelah itu, Yunus ditelan ikan selama tiga hari tiga malam. Pada akhirnya Yunus pun harus melaksanakan apa yang sudah difirmankan oleh Tuhan, Allah-Nya.

Tuesday, December 16, 2014

Beri pipi kiri



Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5:39)
http://www.beliefnet.com/columnists/depressionhelp/2014/09/daily-positive-thought-forgive-yourself.html


Dulu saya sendiri menertawai ayat satu ini yang sering dijadikan bahan bercandaan oleh penganut doktrin orang yang percaya kepada Kristus. Saat itu, saya masihlah orang fasik yang bahkan tidak pernah membuka alkitab walaupun saya bersekolah selama dua belas tahun dan selalu belajar tentang Kristus (tidak pernah ada pelajaran membuka alkitab, hanya buku agama)

Namun saat aku berkeinginan menyelesaikan alkitab, saya menemukan ayat ini. Saat ini, saya merasakan begitu dalam dan begitu luas makna ayat ini. 

Monday, December 15, 2014

[Short Fiction Story] Janji Sinterklas



“Mama!” jeritmu ketika langkah Mama semakin menjauh sementara tangan kokoh Papa memaksamu untuk tetap berada di sampingnya. Lonceng gereja maupun kidung natal tidak memeriahkan malammu. Kamu menangis tersedu-sedu meskipun bayangan Mamamu telah hilang ditelan kegelapan. Bahkan Papamu tidak peduli ketika kamu tidak juga ingin beranjak dari depan pagar.
 “Ma ... ma,” mulutmu tak berhenti bergumam dan matamu tak juga berhenti memandang di kegelapan malam. Malam sudah mulai membuatmu mengigil, namun tidak membuatmu enggan melangkah sedikit pun untuk menghangatkan diri di dalam rumah berdua bersama Papa.

Penyamun hati



Dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” (Matius 21:13)

Matius 21:12-17 menceritakan penyuciaan Bait Allah, di sana Tuhan Yesus membalikkan meja-meja penukar uang dan pedagang burung. Di Rumah-Nya yang suci, orang-orang mencari untung dengan menggelar dagang padahal Bait Allah dipergunakan untuk memuliakan Tuhan, bukan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

Saturday, December 13, 2014

Pasir dalam genggaman



Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. (Matius 25:45)

Bagaimana bisa kita memberi makan untuk Raja Mulia, Lord Jesus?

Tuhan Yesus menjawab dengan sangat jelas setiap apa yang mungkin kita pertanyakan kepada-Nya ketika orang-orang bertanya, bagaimanakah orang-orang benar yang memberi makan untuk Raja Mulia (ay 35-36)?

Datang dan kembali daripada-Nya



Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. (Ulangan 8:17)

Waktu-waktu sekarang, di mana orang-orang terus memeringatkan bahwa akhir zaman sudah begitu dekat. Muncul juga sifat-sifat egoisme yang membuat sebagian orang menganggap apa yang diperoleh saat ini merupakan kerja keras yang telah dia lakukan bertahun-tahun. Namun patut diingat, apabila semuanya tidak Tuhan ijinkan terjadi, maka sekeras apapun berusaha semuanya hanya akan sia-sia saja.
link di sini

Saya pernah bertemu dengan orang, “ndak perlu doa-doa buat jadi kaya, kalo nggak berusaha juga percuma” sambil mencibir bahwa doa seakan-akan usaha menjaring angin. Menurut saya itu SALAH BESAR. Memang doa tanpa usaha itu juga percuma karena Tuhan tidak pernah mengajarkan kita untuk berdiam diri dan hanya menunggu secara ajaib ‘hujan kelimpahan’ dalam hidup kita. Namun tentu saja tidak ada kelimpahan tanpa kesetiaan kita kepada Tuhan. Kalaupun orang-orang seperti itu hidup berkelimpahan dalam dunia, sesungguhnya dia hanya mendapat satu dari dua kelimpahan itu sendiri. Serta ada harga ‘mahal’ yang harus dia bayar. Semuanya bukan berasal dari kuasa Tuhan.

Friday, December 12, 2014

Apa yang kelihatan



Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil. (Yohanes 7:24)

“Ah, buah di sana lebih bagus, itu langsung dari kebunnya,” kata Budi membandingkannya ketika mereka berbelanja ke pasar bersama Laras.

http://lukas-trys.blogspot.com/2012/10/penghakiman-yang-menjatuhkan.html
“Ini juga dari kebun kok,” balas Laras yang sudah melihat langsung supplier buah yang sama dengan toko buah yang dibilang oleh Budi.

“Nggak mungkin, ini kan toko baru. Nggak mungkin sama dengan yang di sana. Itu udah lama banget loh!” Budi tidak senang kalau toko buah yang baru ini diperbandingkan dengan toko buah tempat dia berlangganan. Dia memang setia, tidak pernah sekalipun dia pergi meskipun ada promo buah besar-besaran beberapa waktu lalu. “Lihat harganya murah, pasti busuk. Nampak saja kagak, dari harganya sudah tahu kualitasnya. Kamu jangan mau, entar rusak kesehatan!”

Thursday, December 11, 2014

Bagi saya SALIB itu...



“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:37,39)

Firman Tuhan hanya dua hukum utama dalam kitab taurat yang dapat dibaca dan direnungkan dalam Matius 22:34-40. Firman Tuhan yang sangat singkat tetapi mampu mencakup dua hal terpenting dan menjadi dasar kasih dan hukum taurat yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita.
http://pixabay.com/en/cross-religion-crucified-church-161021/

Wednesday, December 10, 2014

Sahabat Sejati



Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran (Amsal 17:17)
http://www.99hdwallpaper.com/friendship/picture-of-friendship-love.html

Pernah punya sahabat? Ya ya ya, sebagian dari kita mungkin memperoleh pengalaman berteman yang buruk sehingga terkadang kita selalu berpikir seorang sahabat itu mustahil ada di dunia. 

Salah, seorang sahabat ada di dunia tergantung kita jeli melihat di mana sahabat kita dan menerima segala kekurangan serta kelemahannya. Kebanyakan orang tidak memiliki sahabat karena sedikit saja perselisihan, mereka sudah menjadi musuh. Atau kecenderungan orang lain yang sulit menerima kekurangan atau kelemahan orang lain, mereka memilih untuk menjauh, bukannya menegur.

Tuesday, December 9, 2014

Saya ragu, saya tidak mengalami



Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Hal itu akan terjadi. (Matius 21:21)
http://johnkrohn.blogspot.com/2013/07/when-there-is-no-miracle.html

Mengapa mujizat kesembuhan tidak diterima oleh setiap orang meskipun mereka sudah berusaha bergantung kepada Tuhan? Percaya kepada Tuhan saja tidak cukup dengan kata-kata dalam doa saja, tetapi butuh perbuatan untuk membuktikan perkataan iman kita.

Dalam iman kita kepada-Nya hendaknya kita tidak memelihara keraguan yang hanya akan menghambat mujizat bahkan menjatuhkan iman kita. Pengalaman pribadi saya ketika sedang berusaha meminta belas kasihan Tuhan, saya tidak percaya pribadi seperti saya boleh dan layak menerima mujizat Tuhan. Hal itu berdampak pada kejatuh-bangkit-jatuh iman saya yang terjadi sepanjang masa kelemahan saya.

Monday, December 8, 2014

Berhutang maaf



Maka Bapa-Mu yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hati.” (Matius 18:35)
forum.kompas.com

Sebelum merenungi ayat 35, mari membaca ayat 21-34 tentang perumpamaan tentang pengampunan. Layaknya seorang raja yang memberi pengampunan kepada hambanya dengan sepuluh ribu talenta, namun hamba itu tidak memberi pengampunan kepada sesamanya yang hanya berhutang kepadanya seratus dinar.

Saturday, December 6, 2014

Tutup mulut



Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. (Matius 15:19)

Perumpamaan yang dikatakan oleh Tuhan Yesus mengenai apa yang keluar dari mulut lebih najis dibandingkan dengan apa yang masuk ke dalam mulut (ay. 11) karena setiap apa yang keluar dari mulut itu berasal dari hati (ay. 18).
http://rikery.blogspot.com/2013/06/silent_25.html


Bukan dari kepandaian memadukan pakaian, berdandan, bahkan makanan-makanan sehat yang mereka makan mengartikan mereka mampu menjaga apa yang keluar dari mulut mereka. Terkadang apa yang kelihatan baik belum tentu benar. Sebab mengapa? Terkadang ada orang-orang yang kelihatan begitu rohani, begitu terlihat berbuat banyak kebenaran, namun di beberapa waktu mereka melukai hati orang lain atas perkataan-perkataan yang keluar dari mulutnya.

Friday, December 5, 2014

Perubahan si Pendiam



Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” (Markus 6:4)
http://upize.blogspot.com/2014/03/cerita-42-pendiam-vs-banyak-bicara.html

Apabila ada yang bertanya, “mengapa tidak ada mujizat yang terjadi di Nazaret?” atau “mengapa Yesus tidak mengadakan mujizat di tempat-Nya dibesarkan?”

Mari melihat pada Markus pasal ke 6, ayat 1-5 yang menjelaskan bahwa orang-orang Nazaret mengenal Yesus sebagai anak Yusuf dan Maria, memiliki beberapa adik-adik. Di sana, tidak ada yang percaya kalau Yesus adalah utusan-Nya untuk menyembuhkan orang yang ‘sakit’ dan untuk menolong manusia yang berdosa. Ketidakpercayaan mereka, menjauhkan orang-orang Nazaret dari mujizat, Tuhan Yesus tidak dapat mengadakan mujizat karena Dia tidak menemukan iman daripada mereka.

Wednesday, December 3, 2014

Perut yang lapar



Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, Firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (Maleakhi 3:10)
http://www.bacadulu.net/2014/10/10-jenis-rasa-lapar-dan-cara.html


Pernah nggak muncul dalam benak kita, “ah, sayang sekali nyumbangin ke Gereja persenan pendapatan, lumayan gede.” Saya rasa, sebagian besar orang yang belum melakukan persepuluhan itu akan berpikiran begitu. Atau “Gereja udah kaya.” Yah, mari kita tidak sembunyi-menyembunyikan pikiran kita yang seperti itu. Padahal jelas-jelas Tuhan sudah berfirman seperti Maleakhi 3:10.

Rumah kediaman Tuhan itu seperti rumah untuk kita sebab setiap orang percaya yang dibaptis dalam nama Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus sudah merupakan anak-Nya. Memberikan persepuluhan seperti kita mengembalikan berkat yang telah diberikan oleh Tuhan. Kita hanya mengembalikan setiap berkat dan kebutuhan yang kita dapatkan dari Tuhan. Sebab, bagi setiap orang percaya setiap berkat yang datang merupakan kebutuhan yang dicukupkan Tuhan bagi kita semua.
Ilustrasi itu seperti seorang anak yang telah bekerja dan mampu menghasilkan uang, anak itu mengembalikan jasa-jasa orang tuanya dengan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dan oleh karena pemenuhan kebutuhan, sebagai seorang anak kita tidak hanya memberi makan satu mulut kita saja, tetapi bisa memberi makan banyak mulut seperti orang tua dan adik-kakak kita. Kita memberkati banyak perut yang lapar sehingga mendatangkan syukur yang lebih banyak lagi.

Kembali ke rumah Tuhan, persembahan persepuluhan itu untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan pemenuhan ‘perut lapar’ mereka dan kemuliaan kerajaan Allah. Bukankah semua ini sudah jelas sejak permulaan?

Tuhan pun berjanji untuk diuji dengan persepuluhan yang dikembalikan ke dalam rumah-Nya. Tuhan melihat setiap kali perbuatan yang kita lakukan. Apabila kita melakukan firman-Nya dengan setia, dari sini pun Tuhan berjanji akan melimpahkan kepada kita yang setia, berkat yang berkelimpahan. Namun setiap hal yang kita lakukan haruslah dengan keikhlasan, karena semua dari kita tahu bahwa Tuhan dapat melihat ke dalam hati kita, bahkan Dia mengenal kita daripada kita sendiri. 

Sementara itu, kesekian kalinya saya sendiri melihat kelimpahan yang Tuhan tambahkan dalam kehidupan saya. Bukan kali pertama ketika saya mengembalikan apa yang menjadi milik kebutuhan rumah-Nya dan melihat berkat-Nya dicurahkan dalam hidup saya. Saat alm. Mama yang membutuhkan dana pengobatan yang besar, saat pertama kali mengembalikan, dan saat ini. Di mana bersama pimpinan Roh Kudus dalam iman dan mengembalikan berkat dengan jumlah yang lebih besar daripada seharusnya. Saya melakukannya bukan dalam waktu 1-2 bulan. Berbeda ketika dua kali terdahulu yang kelimpahan berkat-Nya dirasakan langsung, kali ini Tuhan membiarkan saya menunggu. Dan kali ini, Tuhan memenuhi berkat saya sama dengan persepuluhan yang saya kembalikan dalam rumah-Nya. Tuhan itu luar biasa, dia sama sekali tidak pernah kehilangan kepeduliannya kepada saya walaupun saya bukan termasuk orang yang memiliki rohani yang luar biasa hebatnya, atau memiliki karunia yang membanggakan. Tetapi saya hanya manusia biasa yang Tuhan selalu tolong dalam setiap kelemahan.  Tuhan MahaMengetahui harapan terdalam dalam hati saya, sehingga setelah menunggu Dia memenuhinya.

Bagaimana dengan kamu?

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang 

Monday, December 1, 2014

Pilih-pilih kosmetik



tetapi kami akan terus melakukan segala apa yang kami ucapkan, yakni membakar korban kepada ratu sorga dan mempersembahkan korban curahan kepadanya seperti telah kami lakukan, kami sendiri dan nenek moyang kami dan raja-raja kami dan pemuka-pemuka kami di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem. Pada waktu itu kami mempunyai cukup makanan; kami merasa bahagia dan tidak mengalami penderitaan. (Yeremia 44:17)

Seringkali di dalam hidup kita tidak mudah puas dengan apa yang sudah kita miliki. Girls, seperti cewek yang sudah memakai kosmetik jenis A bertahun-tahun dan sudah cocok. Namun ketika melihat teman kita memiliki wajah mulus dengan kosmetik jenis B, kita pun buru-buru menggantinya. Padahal kita tidak tahu dengan jelas efek yang akan berdampak dengan kulit kita.