Wednesday, December 3, 2014

Perut yang lapar



Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, Firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (Maleakhi 3:10)
http://www.bacadulu.net/2014/10/10-jenis-rasa-lapar-dan-cara.html


Pernah nggak muncul dalam benak kita, “ah, sayang sekali nyumbangin ke Gereja persenan pendapatan, lumayan gede.” Saya rasa, sebagian besar orang yang belum melakukan persepuluhan itu akan berpikiran begitu. Atau “Gereja udah kaya.” Yah, mari kita tidak sembunyi-menyembunyikan pikiran kita yang seperti itu. Padahal jelas-jelas Tuhan sudah berfirman seperti Maleakhi 3:10.

Rumah kediaman Tuhan itu seperti rumah untuk kita sebab setiap orang percaya yang dibaptis dalam nama Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus sudah merupakan anak-Nya. Memberikan persepuluhan seperti kita mengembalikan berkat yang telah diberikan oleh Tuhan. Kita hanya mengembalikan setiap berkat dan kebutuhan yang kita dapatkan dari Tuhan. Sebab, bagi setiap orang percaya setiap berkat yang datang merupakan kebutuhan yang dicukupkan Tuhan bagi kita semua.
Ilustrasi itu seperti seorang anak yang telah bekerja dan mampu menghasilkan uang, anak itu mengembalikan jasa-jasa orang tuanya dengan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dan oleh karena pemenuhan kebutuhan, sebagai seorang anak kita tidak hanya memberi makan satu mulut kita saja, tetapi bisa memberi makan banyak mulut seperti orang tua dan adik-kakak kita. Kita memberkati banyak perut yang lapar sehingga mendatangkan syukur yang lebih banyak lagi.

Kembali ke rumah Tuhan, persembahan persepuluhan itu untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan pemenuhan ‘perut lapar’ mereka dan kemuliaan kerajaan Allah. Bukankah semua ini sudah jelas sejak permulaan?

Tuhan pun berjanji untuk diuji dengan persepuluhan yang dikembalikan ke dalam rumah-Nya. Tuhan melihat setiap kali perbuatan yang kita lakukan. Apabila kita melakukan firman-Nya dengan setia, dari sini pun Tuhan berjanji akan melimpahkan kepada kita yang setia, berkat yang berkelimpahan. Namun setiap hal yang kita lakukan haruslah dengan keikhlasan, karena semua dari kita tahu bahwa Tuhan dapat melihat ke dalam hati kita, bahkan Dia mengenal kita daripada kita sendiri. 

Sementara itu, kesekian kalinya saya sendiri melihat kelimpahan yang Tuhan tambahkan dalam kehidupan saya. Bukan kali pertama ketika saya mengembalikan apa yang menjadi milik kebutuhan rumah-Nya dan melihat berkat-Nya dicurahkan dalam hidup saya. Saat alm. Mama yang membutuhkan dana pengobatan yang besar, saat pertama kali mengembalikan, dan saat ini. Di mana bersama pimpinan Roh Kudus dalam iman dan mengembalikan berkat dengan jumlah yang lebih besar daripada seharusnya. Saya melakukannya bukan dalam waktu 1-2 bulan. Berbeda ketika dua kali terdahulu yang kelimpahan berkat-Nya dirasakan langsung, kali ini Tuhan membiarkan saya menunggu. Dan kali ini, Tuhan memenuhi berkat saya sama dengan persepuluhan yang saya kembalikan dalam rumah-Nya. Tuhan itu luar biasa, dia sama sekali tidak pernah kehilangan kepeduliannya kepada saya walaupun saya bukan termasuk orang yang memiliki rohani yang luar biasa hebatnya, atau memiliki karunia yang membanggakan. Tetapi saya hanya manusia biasa yang Tuhan selalu tolong dalam setiap kelemahan.  Tuhan MahaMengetahui harapan terdalam dalam hati saya, sehingga setelah menunggu Dia memenuhinya.

Bagaimana dengan kamu?

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang 

No comments:

Post a Comment