Thursday, September 25, 2014

Terlihat menakutkan si "Pertama"

Kesempatan pertama selalu paling sulit. Saya masih ingat perasaan yang saya alami pertama kali saya mengangkat tangan dalam penyembahan. Saya merasa tidak percaya diri. Namun begitu melakukannya, kesempatan berikutnya jauh lebih mudah (Believe That You Can, Jentenzen Franklin hal 124 paragraf 2)
Pernah mengalaminya?
Hal yang persis sama terjadi padaku ketika pertama kali, aku bersorak kepada Tuhan. Bahkan aku mengangkat tangan tidak melewati kepala karena pengaruh satu kata "malu".
http://reskisululing.blogspot.com/2012/01/kerapuhan-langkah.html

Thursday, September 11, 2014

Memberi yang BENAR

Memberi? Secara umum bisa dibilang mengorbankan sebagian dari apa yang kita punya untuk orang yang membutuhkan. Mengapa saya menebalkan kata-kata itu? Yah, sering kali sebagian orang memberi dengan maksud benar-benar memberi dalam bentuk barang atau uang. Bahkan tidak jarang orang beranggapan dengan sering mentraktir teman, sahabat, atau saudara untuk sebuah kegiatan adalah bentuk kepuasan memberi ataupun berbagi. Apakah benar itu sudah cukup dalam arti memberi?

Menurut saya, itu hanya satu bagian kecil dari memberi. Tetapi apakah itu menghasilkan manfaat padahal mungkin saja orang tersebut lebih dari mampu membeli makanan atau barang tersebut? Yah, walaupun itu tidak dilarang dan tidak salah sama sekali.

Oke, mungkin saya berbeda sendiri dalam pandangan. Menurut saya memberi itu pengorbanan waktu, tenaga, hati, materi untuk orang yang benar-benar membutuhkan dan dapat merasakan sukacita dari manfaat yang telah diterimanya.

Selain itu, mind set memberi harus berupa materi dan barang serta datang dari orang yang memiliki penghasilan lebih sama sekali salah. Kenapa? Karena kembali lagi definisi memberi oleh saya sendiri bahwa bahkan orang yang berkekurangan pun bisa memberi baik berupa uang, tenaga, pikiran, ataupun waktu. Jadi, jangan jadikan penghasilan pas-pasan sebagai alasan untuk tidak memberi bantuan kepada sesama.

Dan percaya orang yang mampu memberi walaupun dalam keterbatasannya, Tuhan akan mencukupkan kebutuhan hidupnya bahkan berkelimpahan seperti pada kitab 2 Korintus 9:8.

Selain itu, memberi pun tidak perlu diumbar-umbar karena ada dikatakan bahwa ketika memberi oleh tangan kanan, tangan kiri tidak perlu tahu. Seperti yang kita perbuat, ketika memberi hendaknya kita tidak perlu mengungkit-ungkit kepada sesama ataupun kepada Tuhan, cukup lupakan saja.

Meskipun kita tahu Tuhan sudah menghimbau kepada manusia dalam firman-Nya, tetapi ada saja orang-orang yang masih 'pelit' dalam waktu, tenaga, ataupun materi kepada sesama. Mereka ini sama seperti bahkan mungkin menjadi salah satu dari mereka yang disebutkan di kitab Mazmur 115:4-8 di mana mereka akan menjadi sama dengan emas dan perak. Tidak peka oleh rasa, tubuh, dan roh akan terikat oleh berhala yang licik dan seringkali tidak disadari oleh manusia.

Tuhan akan memelihara kita yang mampu hidup dalam menjalankan firman-Nya. 

Singkirkan kecemasan akan berkekurangan karena memberi. Sebab Tuhan Yesus selalu baik dalam setiap perkara hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati
---
Lily Zhang