Ayat bacaan Keluaran 17:8-16
Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam (Keluaran 17:12)
![]() |
http://www.dakwatuna.com/2013/09/20/39586/ayo-lemparkan-tongkatmu/#axzz3lPps4c4l |
Setelah selesai membaca ayat bacaan ini, saya pribadi merasa tidak
bisa meninggalkan ayat ini begitu saja, banyak hal yang bisa saya peroleh dari
kemenangan bangsa Israel terhadap orang Amalek. Allah yang berperang bagi
mereka walaupun Yosua tetap turun bersama pasukannya. Namun ayat 11 dapat
dilihat bahwa tanpa campur tangan Allah, mereka tidak akan mungkin bisa menang.
Hanya dengan cara Musa mengangkat dan menurunkan tongkatnya, mereka dapat
melihat perbuatan besar Allah. Di sini, kita melihat kedaulatan Allah dalam
hidup manusia.
Lihatlah ketika Musa mengangkat tongkat Allah melambangkan penyerahan total peperangan itu ke
dalam tangan Allah. Namun pada satu titik, Musa mengalami kepenatan secara lahiriah yang pasti dirasakan oleh manusia, sebab
kenapa? Karena Musa manusia lahiriah dan mewarisi sifat daging. Tetapi, Musa tidak sendiri, ada Harun dan Hur
bersamanya untuk membantu dan menopang tangannya.
Penyerahan total
Sudahkah kita menyerahkan sepanjang perjalanan umur kita kepada Tuhan
Allah yang pasti memberikan kemenangan kepada kita? Sudahkah kita mengandalkan
Tuhan dari hal paling kecil sampai hal paling besar dalam hidup kita?
Menyerahkan secara total merupakan tindakan yang sangat sulit karena
kita harus memercayakan setiap perkara besar maupun kecil atas kehendak Tuhan
dan bukan berdasarkan pandangan, pikiran, maupun kehendak pribadi kita dengan
tanpa ragu-ragu. Apalagi, mendengarkan suara Tuhan dan mengenali kehendakNya
tidak serta merta dapat terjadi begitu saja. Sebelumnya, kita dianjurkan untuk
bertumbuh dalam pengenalan yang lebih dalam akan Tuhan Allah. Pengenalan akan
Tuhan Allah melalui Firman Tuhan yang tertanam dalam hati dan hidup kita.
Kepenatan
Sifat daging yang melekat pada setiap manusia menjadi salah satu
kelemahan terbesar dari manusia selama dia masih “daging”. Seperti Musa yang
kelelahan ketika mengangkat tongkat Allah, seperti manusia pun akan mencapai
titik kelelahan atau kepenatan karena sifat daging. Hal itu bisa datang oleh
pesona dunia yang jauh lebih indah atau keinginan-keinginan kita sendiri yang
jauh lebih menyenangkan daripada bertekun dalam perkara Tuhan. Jadi, setiap
manusia akan “digoda” oleh sifat daging yang masih melekat padanya sepanjang
umurnya. Namun sesungguhnya itu dapat dilemahkan dengan memperkuat kehidupan
Roh Kudus dengan tidak membiarkan hidup kita kembali didaulat sifat daging yang berdosa. Bagaimana caranya? Kembali
bertekun dalam Firman Tuhan, latihlah diri kita beribadah (1 Timotius 4:7).
Tidak sendiri
Musa tidak sendirian ketika tangannya sudah penat, ada Harun dan Hur
yang membantu menopang tangannya. Apa maknanya? Setiap orang tidak mampu
berjalan sendiri, mereka membutuhkan orang-orang yang satu iman, visi, dan misi
untuk saling menopang sehingga mereka tetap bersandar dan bergantung kepada
Tuhan. Harun dan Hur melambangkan penolong bagi Musa. Penolong inilah yang
dibutuhkan manusia selama hidup mereka. Mereka perlu penolong yang rela
bersama-sama mengemban tugas dari Tuhan yang mampu berduka bersama-sama
sehingga meraih kemenangan bersama.
Selalu ada penolong dalam sepanjang perjalanan umur kita untuk
mengingatkan, menopang, membantu, tertawa, maupun menangis bersama kita. Dalam
beberapa kasus, penolong ini dapat berwujud pasangan, keluarga, maupun sahabat
yang memiliki satu iman, visi, dan misi. Meskipun kita menyandarkan dan
menggantungkan sepanjang hidup kita kepada Tuhan, kita tetap membutuhkan
minimal seorang penolong dalam hidup kita (Kejadian 2:18). Sebab Tuhan tidak
akan menyediakan orang-orang di sekeliling kita tanpa rancangan dan tujuan yang
pasti dariNya. Setiap keadaan dan penolong dalam hidup kita telah masuk dalam
rencanaNya yang tidak pernah kebetulan, ada maksud dari setiap yang
disediakanNya.
Marilah kita berdoa. Tuhan,
kuatkan dan teguhkanlah hati kami dalam penyerahan total walaupun pada satu
masa, kami harus mengalami kepenatan sebagai manusia, kami percaya ada
penolong-penolong yang Engkau sediakan bagi kami. Mereka akan mengingatkan dan
menguatkan kami untuk lebih percaya lagi kepadaMu, untuk bersandar dan terus
menerus bergantung pada kehendakMu di sepanjang umur kami. Puji syukur, hormat,
dan kemuliaan bagi nama-Mu, amin. Terima kasih Allah Bapa, Putra, dan Roh
Kudus.
Tuhan Yesus memberkati
------
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment