Monday, March 27, 2017

Melepas Cincin Pernikahan


Ayat Bacaan Matius 19:1-12

Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19:6)

27 Maret 2017

Kepada.
Setiap Suami/Istri
yang
Melepaskan Cincin Pernikahan


Jujur saja, saya tidak pernah berani bertanya langsung pada Anda yang telah memutuskan berpisah dengan pasangan Anda. Mengapa? Karena saya takut dituding tidak mengerti, tidak memahami, tidak berada di posisi Anda. Namun saya sebenarnya kepo sekali pengen tau apakah masalah Anda sehingga Anda ingin melepaskan cincin pernikahan sakral itu?

Ijinkan saya bercerita, saya dan suami mengalami kisah yang hampir tidak dapat dipercaya. Kami dekat tapi kami tidak langsung memutuskan untuk pacaran. Kami beribadah bersama tetapi masih dalam status sahabat. Ketika itu, saya dikasi feeling yang jelas sekali oleh Tuhan untuk berdoa puasa bagi dia selama 40 hari konsisten mendukung pergumulannya. Tidak ada seorang pun yang mengetahui untuk siapa saya melakukan hal tersebut. Rahasia itu antara saya dan Tuhan. Namun saat saya dan dia berdoa untuk hubungan kami apakah hubungan ini dikenan olehNya atau tidak, Tuhan menjawab dengan ajaibNya. Suami yang saat itu sahabat saya sering pengen tahu siapa yang saya doa puasakan, namun saya hanya berkata kepada Tuhan, "bila pun Engkau ingin dia mengetahuinya, baiklah bila Engkau Tuhan Yesus yang memberitahunya." sambil saya berdoa seperti itu, saya juga meminta konfirmasi apakah dia pasangan yang Tuhan sediakan dalam kehidupanku jika iya, maka Tuhan akan memberitahukannya dengan caraNya. Dan Tuhan lakukan seperti yang saya doakan. Dia berkata padanya dalam tidur bahwa saya berdoa puasa bagi dia dengan sangat jelas, singkat, dan padat. Saat itu, kami berdua merasakan bagaimana ajaibNya Tuhan diantara kami.

Semasa pacaran saya dan suami sangat banyak pergumulan yang jikalau diceritakan mungkin bisa jadi cerita bersambung yang seru banget. Namun bahkan ditengah pergumulan yang terasa sangat berat, Tuhan Yesus menyelamatkan hubungan kami berpuluh-puluh kali (saya gak hitung ding :p). Itu karena saya selalu membungkus setiap hubungan kami dengan doa setiap waktu, setiap saat teduh karena saya selalu diingatkan dan percaya dengan kekuatan doa. Apakah Anda sudah melakukannya dengan sungguh-sungguh? Menjerit dari hati? Lakukanlah... Tuhan bukan Allah yang menutup mataNya. baca Tujuh Kali Memohon.

Sampai pada detik-detik pernikahan, saya masih berdoa menyerahkan pernikahan dalam tangan Tuhan. Jika Dia berkenan, maka semuanya akan lancar namun akan terjadi sebaliknya jika Dia tidak berkenan. Suamipun mendapat hikmat dari Tuhan untuk benar-benar menguduskan hati dan hubungan sampai pada pernikahan meskipun ada saja hal-hal yang menghalangi namun jelas sekali dia mendapat hikmat bahwa pernikahan akan diberkati dan dikenan apabila kami melakukan seperti yang dikehendakiNya, dan semuanya menjadi luar biasa.

Saya masih ingat, ketika saya memasuki pintu gereja, saya merasa "disentuh" dan "dilawat" disepanjang iringan lagu pernikahan dan tarian, Hari itu, rasanya suasana gereja sangat berbeda, mirip sekali ibadah lawatan yang sering ada di gereja. Saya sungguh merasa sangat kagum dengan Tuhan Yesus atas karya dan janji indahNya. Saya sungguh merasa seluruh tubuh saya dipenuhi dengan hadiratNya yang luar biasa. Apalagi saat ayat pernikahan sakral yang selalu saya dengar di setiap pemberkatan pernikahan Matius 19:6 yang memberi pengharapan, ikatan, dan penghargaan kepada setiap manusia untuk menghargai, menghormati, dan mengusahakan selalu pernikahan sekali seumur hidup.

Ketika pendeta atau sebutan kami Boksu tumpang tangan, seketika itu saya menangis karena saya percaya ada kuasa melalui tangan Boksu menyampaikan isi hati Tuhan Yesus, juga saya senang karena orang yang mengucap janji dengan saya adalah pilihanNya melalui berbagai pergumulan dan doa yang kami lalui. Ketika cincin pernikahan disematkan diantara jari-jari maka itu melambangkan keterikatan pasangan suami-istri, bahwa mereka sudah tidak lagi sendiri, terikat hingga maut memisahkan. Sehingga setiap orang yang melihatnya sadar bahwa orang yang memakai cincin sudah melalui suatu pernikahan yang sakral yang dihadiri oleh Tuhan sendiri, tentunya hubungan yang tidak dapat dengan mudah dipisahkan oleh manusia baik melalui kertas yang dimateraikan oleh pemerintah, maupun perpisahan yang melepaskan materai hatinya melalui melepas cincin pernikahan.

Hari ini, bila Anda melepaskan cincin dengan berbagai alasan mengartikan Anda dengan mudah melepaskan materai hati Anda atas pernikahan yang telah Tuhan materaikan. Anda berusaha menghapuskan kebahagiaan hari terbesar Anda dengan begitu mudah, Anda menolak ingat akan perasaan mula-mula Anda bersama pasangan Anda, rasa kasih dan sayang yang dahulu mempersatukan Anda karena mungkin keadaan sekarang yang menurut Anda tidak lagi sama. 

Jangan melepaskan cincin pernikahan saudara, Tuhan Yesus tidak berkenan, Dia tidak disenangkan. Jika Anda terlanjur melepaskannya dan telah resmi berpisah secara hukum, percayalah bagi Tuhan kalian masih sepasang suami-istri, pakailah cincin pernikahanmu meskipun pasanganmu tidak, berdoalah, berdoalah, dan berdoalah sampai sesuatu terjadi. Ampuni atas kesalahan Anda dan pasangan terlebih dahulu sebelum Anda berdoa untuk pasangan Anda, minta Tuhan campur tangan agar Anda dimampukan untuk mengampuni kesalahan sefatal apapun.

Jangan move on dari perpisahan, pakailah cincinmu dan tunjukkan imanmu, Tuhan Yesus akan menolong asal Anda tidak menyerah tetapi berserahlah karena kekuatanmu habis, biarkan Tuhan Yesus yang turun tangan menangani masalahmu. Setialah, berimanlah, berdoalah. Saya percaya akan banyak rumah tangga yang dipulihkan meski waktuNya tidak dapat saya mengerti. Saya rindu Tuhan pulihkan rumah tangga Anda.

Jika Tuhan Yesus bisa menyertai pernikahan kami yang penuh dengan pergumulan, maka Dia pun bisa mengabulkan keinginan hati Anda yang berdoa dan meminta dengan benar yakni pemulihan rumah tangga. Percayalah, Dia teramat baik. 

Saya bercerita bukan untuk bermegah atas pernikahan kami namun agar Anda kembali mengingat saat-saat indah pernikahan Anda yang tentu saja ada dalam memori Anda sehingga kasih mula-mula dan anggur yang baru boleh tercurah atas kehidupan pernikahan Anda. Sehingga Anda dan pasangan boleh menang atas perpisahan karena Anda adalah pemenang! yah, Anda pemenang selama Anda percaya, taat, dan tekun di dalamNya. 

Mari kita berdoa, Tuhan Yesus yang MahaBaik. Engkaulah Raja segala Raja, juga kehidupan kami ada dalam kedaulatanMu. Ya Tuhan, hari ini anak-anakMu memohon belas kasihanmu atas kehidupan rumah tangga mereka. Mereka rindu Tuhan seperti yang Engkau katakan bahwa Perceraian ataupun Perpisahan itu tidak pernah ada dalam rencanaMu, biarlah rumah tangga mereka Engkau pulihkan baik yang telah berpisah ataupun belum, tutup bungkus hubungan mereka dan menangkan hubungan mereka dalam bungkusan bilur-bilur darahMu yang ajaib, segala kemuliaan, hormat dan pujian hanya dalam nama Tuhan Yesus Kristus, amin.

Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada diantara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juha tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, (1 Petrus 3:1)

Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. (1 Petrus 3:7)

Salam Hormat dan Kasih,
Saya, yang belum mengerti apapun. 
Lily Zhang
Tuhan Yesus berkati


Saturday, July 16, 2016

Fashionable ala Kristus



Ayat Bacaan 1 Timotius 2:8-15
Demikianlah juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal. (1 Timotius 2:9)


Dahulu, kala saya belum mengenal Firman Tuhan, saya memandang tempat ibadah sebagai tempat suci dimana saya harus berpakaian pantas, rapi, dan sopan bahkan harus mandi dengan bersih untuk masuk ke tempat ibadah tertentu. Hal itu dilakukan sebagai rasa hormat terhadap Pencipta. Saya pribadi beranggapan Tuhan hanya ada di tempat ibadah, maksudnya kehadiranNya lebih nyata di tempat ibadah. Intinya seperti di luar tempat ibadah saya boleh melakukan apapun sedangkan di dalam tempat ibadah saya harus mengikuti tata cara, tutur bahasa, dan tingkah laku dengan takut akan Tuhan. Oke, saya menangkap satu hal bahwa ketika berada di tempat yang kita rasa Tuhan hadir, kita harus berpakaian pantas begitu pula dengan tutur bahasa dan tingkah laku dengan takut akan Tuhan. 1

Saturday, February 20, 2016

Kursi Kosong

Ayat Bacaan Ibrani 13:1-25
Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5b)
http://sorotklaten.co/berita-klaten-213-puluhan-jabatan-kades-di-klaten-kosong.html



Suatu kali, pada satu pertemuan bersama sahabat-sahabat saya, kami membahas tentang kekosongan hati dimana salah satu sahabat saya berkata, “yah, saya merasa ada kekosongan hati yang terisi kembali,” ketika dia tengah membahas tentang persekutuan yang diikutinya. Kemudian dia segera mengajak sahabat saya yang lain untuk mengikuti persekutuan, kebetulan mereka memiliki denominasi yang sama.

Yah, pernahkah kamu merasa kehilangan arah? Apapun yang baik telah kamu lakukan dan terima namun tetap saja ada sesuatu yang terasa kosong dalam hatimu? Kamu punya pegangan keyakinan, keluarga yang perhatian, karir yang menghasilkan, sahabat yang baik. Semua rasanya tidak ada yang kurang bahkan melalui setiap hobimu, kamu pun bisa puas dan menghasilkan sesuai harapanmu, terlepas dari kesulitan yang terkadang mampir. Namun hatimu pun masih terasa kosong, seperti ada yang hilang namun kamu kesulitan menemukan apa yang hilang dalam sepanjang perjalananmu.
Kamu tahu apa yang hilang?

Kepenuhan damai suka cita yang diberikan Tuhan melalui Roh Penolong yang seringkali kita kenal sebagai Roh Kudus. Ada dua hal dimana Roh Kudus “terasa” tidak hadir dalam perjalanan kita.

Friday, December 4, 2015

Rajin Mengeluh



Ayat bacaan Bilangan 11:1-3
Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut1 di hadapan Tuhan tentang nasib buruk2 mereka, dan ketika Tuhan mendengarnya bangkitlah murka-Nya3, kemudian menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan4. (Bilangan 11:1)
http://www.godisreal.today/fire-god/

Bahasan pertama kali ini, marilah kita melihat pada bersungut-sungut yang tentu saja kita maknai sebagai keluhan. Bagaimana jika ada orang yang mengeluh di dekat kita? Yah, pasti kita dibuat pusing dan terasa bising dengan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya. Bahkan tidak dipungkiri, suasana hati kita akan terbawa ke arah yang negatif. Semangat pun akan padam dengan mudahnya apabila mendengar orang di sekeliling kita mengeluh. Bayangkan saja, apalagi kalau hal-hal yang dikeluhkan orang adalah hal yang sudah pasti tidak perlu dikeluhkan. Misalnya, si A diberikan pekerjaan setumpuk yang memang harus dikerjakannya tetapi si A sangat hobi mengeluh tentang pekerjaannya yang banyak padahal sudah kewajibannya untuk menyelesaikannya. Lah? Pernah ketemu?

Wednesday, December 2, 2015

Dosa Tanpa Sadar



Ayat bacaan Imamat 5:14-19
Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN tanpa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri. (Imamat 5:17)
Pic by

Alkitab katakan bahwa tanpa mengetahui dan menyadari serta tanpa sengaja berbuat salah saja, kita telah berdosa, apalagi kita yang mengetahuinya tetapi tidak memohon ampun? Di jaman perjanjian lama, manusia harus mempersembahkan korban penghapusan dosa untuk kesalahan yang tanpa sengaja ataupun tanpa sadar dilakukannya melalui imam. Hal tersebut, tidak hanya berlaku bagi manusia yang hidup di jaman perjanjian lama, manusia modern saat ini pun perlu memohon ampun meskipun dilakukan dengan cara yang berbeda.

Pada Matius 6:5-15 khususnya pada ayat ke 12 yang berbunyi, 


Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; (Matius 6:12)

Monday, November 9, 2015

[PuisiPujian] Harta Surgawi

http://www.playbuzz.com/chrisanthemum10/which-part-of-heaven-will-you-go-to

Pelik menanggung luka
Oleh dusta keserakahan
Mengoyak kebenaran
Terbenam dalam lumpur dunia

Materi sebagai pendosa
Saat manusia mulai menghambakan diri
Pura-pura lupa akan salah
Hanya untuk nikmat sesaat

Begitu murahkah harga diri manusia?
Terbeli oleh beberapa keping emas
Hasrat fana tampak menggoda
Buta dengan harta surgawi yang belum terlihat

Karya yang sungguh besar itu...
Kasih Bapa yang menyelamatkan

Lily Zhang. Borneo, 13 Oktober 2013

Tuesday, October 13, 2015

Memelihara Ketekunan

Ayat Bacaan 1 Timotius 4:1-16
Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. (1 Timotius 4:7-8)

Latihan? Apa yang kita pikirkan apabila kita mendengar kata “latihan”?

link
Kamus besar bahasa Indonesia menerjemahkan “latihan” sebagai “pembiasaan diri atau kemampuan” untuk suatu hal. Namun sebagian dari kita pasti mengerti tentang “latihan” dimana kita harus melakukan hal-hal yang sama berulang kali sampai kita terbiasa akan hal tersebut.
Dulu, saya sempat menggemari olahraga bola basket sehingga ketika teman-teman saya yang lain bermain dengan lincahnya, saya sempat iri dan ingin selincah dan sehebat mereka. Kebetulan adik saya seorang pemain basket, suatu kali saya memintanya untuk mengajarkan saya beberapa teknik bermain bola basket untuk pemula. 

Sebagai pemula, saya diajarkan terlebih dahulu untuk menguasai teknik mendribel bola. Tidak semudah kelihatannya, mendribel bola itu sepatutnya dapat ditangkap oleh telapak tangan ketika bolanya memantul ke atas saat kita mendribel. Namun yang saya lakukan malah menampar bola, alih-alih menangkapnya, bola itu malah lari kemana-mana. “Latihan sampai bisa baru boleh main,” katanya kepada saya. Dan saudara/i tahu kalau latihan dasar seperti ini pun akan masuk dalam titik jenuh. Bayangkan saja, saya harus latihan sampai batas yang tidak ditentukan sehingga mampu menguasai teknik mendribel bola tersebut. Yah, saya harus latihan sampai terbiasa untuk boleh terlibat dalam permainan.