Ayat bacaan Keluaran 13:17-22TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu. (Keluaran 13:21-22)
Apa sih tiang awan dan tiang api?
![]() |
http://rlcfchurch.org/how-god-leads-his-church-to-glory/ |
Perlambangan kehadiran Tuhan
Allah di depan mereka untuk memberikan perlindungan,
penyertaan dan penuntunan-Nya dalam perjalanan yang sangat asing bagi
umat-Nya. Tiang awan yang meneduhkan untuk melindungi umat-Nya dari terik
matahari padang gurun yang menyengat. Sementara pada malam hari, tiang awan itu
akan berubah menjadi tiang api yang menerangi tempat umat-Nya dimanapun mereka
berjalan ataupun berkemah, bahkan dengan jaminan bahwa bangsa itu dapat
meneruskan perjalanan tanpa takut siang dan malam.
Perjalanan hidup kita yang penuh warna dimana kita berada dalam
masa-masa “perbudakan Mesir”, “padang gurun” maupun “tanah perjanjian”. Tidak
ada satu orang pun yang tidak mengalami ketiga pergumulan seperti ilustrasi
ketiga hal tersebut sepanjang umurnya. Namun semuanya kembali kepada free will setiap orang untuk berjalan di
tahap mana. Bagaimana orang mau menerima dan menghadapi hidupnya, bagaimana
orang ingin diangkat atau tetap pada tahap yang sedang dijalaninya. Setiap
orang menjalani kehidupan ketiga tahap dalam waktu berbeda. Apakah dia ingin
tetap berada dalam “perbudakan Mesir” yang menyiksa mereka sehingga mereka
terus-menerus berseru kepada Allah. Ataukah mereka memilih untuk dituntun oleh
hamba-Nya untuk masuk dalam pergumulan “padang gurun” yang dijamin akan
perlindungan, penyertaan, dan pemeliharaan Tuhan, walaupun mereka harus
menghadapi kesulitan “padang gurun”. Tuhan tidak pernah menjanjikan tidak ada
kesulitan, namun Dia menjanjikan kehadiran, pemeliharaan, penyertaan dan
penuntunan-Nya yang sempurna. Ketika manusia setia dan taat dalam imannya, maka
Tuhan telah menyediakan “tanah perjanjian” yang dianugerahkan bagi setiap
manusia. Dia tetap dan sedang menanti manusia-manusia yang mau taat dan setia
kepada-Nya sepanjang umurnya.
TUHAN berjalan di depan mereka,
artinya Tuhan memimpin jalan mereka keluar dari perbudakan dan masuk ke padang
gurun menuju tanah perjanjian. Di sini, pada zaman sekarang ini, Tuhan Allah
masih sama. Dia senantiasa selalu berjalan bersama kita dan memimpin langkah
kita, tergantung apakah kita mau mengikuti langkah-Nya atau tidak. He is
our leader of life.
siang hari dalam tiang awan
untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk
menerangi mereka, tiang awan dan tiang api adalah perlambangan kehadiran
Allah atas hidup bangsa Israel. Seperti sekarang ini pun, walaupun tidak terlihat
secara kasat mata tiang awan dan api pun disediakan bagi kita. Saat kita
mengikuti tuntunan-Nya dan masuk dalam proses (padang gurun) akan ada waktu
dimana hidup terasa begitu sulit dan panas sehingga kita merasa haus akan
keteduhan, percayalah kita bisa menemukan tiang awan apabila kita masuk dalam
hadirat-Nya yang dapat kita temukan dimana saja. Asalkan kita mau membuka hati
kita dan mengundang hadiratNya senantiasa berjalan bersama hidup kita.
Perjalanan hidup kita akan teduh dan damai apapun kesulitan-kesulitan yang
harus kita hadapi. Tiang awan pun sebagai penuntun arah dimana yang harus kita
tempuh. Sementara tiang api yang menerangi hidup kita yang terlihat gelap pun
akan senantiasa berada di atas kita sehingga kita tidak akan pernah tersandung jatuh.
Bahkan segelap apapun hidup yang harus kita alami, kita masih dapat berjalan
karena ada terang yang datang dari kasih-Nya yang tetap menuntun langkah kita.
Kita bisa melihat dan menghindari hal-hal berbahaya di depan kita karena ada cahaya
dan perlindungan yang Tuhan tetapkan buat kita. Kita tidak akan pernah berjalan
dalam lembah kekelaman seperti tidak ada cahaya sama sekali, namun terang
Kristus akan tetap bersama dengan kita sepanjang umur kita, sampai kekekalan.
Dengan tidak beralih, tiga
kata ini luar biasa ketika saya membacanya berulang kali. Arti dari ketiga kata
ini sangatlah dalam. Dengan tidak beralih
menurut hemat saya bahwa kasih Allah tidak pernah berpaling sedikitpun dari
kita. Seperti pada ayat di atas yang menyatakan bahwa tiang awan dan tiang
api-Nya tidak beralih dari bangsa Israel yang dituntunNya, menunjukkan bahwa
Allah itu setia dan tidak pernah meninggalkan. Seperti itu
pula, anak-anakNya pun berbuat hal yang sama kepada Allah karena Dia telah
terlebih dahulu berbuat dan mengasihi kita dengan begitu besar dan luasnya
sulit untuk manusia terbatas menggambarkannya lewat kata-kata, ucapan, maupun
perbuatan.
Mari kita berdoa; bersama-sama agar Allah memimpin hidup kami dengan
tidak beralih dari pada-Mu, senantiasa mengasihi dan menyenangkan
hati-Mu karena Engkau telah terlebih dahulu mengasihi dan tidak mengalihkan
pandangan-Mu dari pada kami. Kiranya kami juga meminta pengampunan atas semua
kesalahan, perbuatan, dan perkataan yang tidak berkenan di hati-Mu yang kadang
kala membuat Tuhan Allah kecewa. Segala puji syukur, hormat, kemuliaan hanya
bagi-Mu yang mengasihi kami. Terima kasih Allah Bapa, Putra, dan Roh kudus atas
keseluruhan hidup kami. Amin.
Tuhan Yesus memberkati
------
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment