Saturday, April 12, 2014

Wanita yang bekerja

Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. (Amsal 31:12)

Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang. (Amsal 31:24)

Ia = isteri yang cakap.

Seperti yang sudah dibahas pada postingan sebelumnya, sebelum masuk berkeluarga, seorang gadis lebih baik belajar menjadi seseorang yang cakap. Apa yang dipelajari pun tidak akan menjadi sia-sia karena Tuhan menghargai sekecil apapun hal yang dilakukan dalam kebenaran. Selalu berusaha untuk benar dan takut kepada Tuhan.

Kali ini, kita membahas tentang isteri yang cakap. Bagaimana menjadi isteri yang cakap. Dia tidak hanya bisa mengurus rumah tangga seperti rumah dan anak-anaknya, tetapi kali ini baiklah kita membahas bagaimana seorang isteri pun menafkahi keluarga.

Jika di jaman siti nurbaya, seorang isteri hanya di rumah saja, entah kebiasaan yang berkembang dari jaman apakah itu. Dan orang-orang sering membandingkan, "kenapa cewek harus kerja, dulu juga cewek hanya di rumah ajah, gak wajib bah." 

Yah, itu salah, setiap orang wajib bekerja seperti firman Tuhan, "Jikalau barang seorang tiada mau bekerja, jangan ia makan." (2 Tesalonika 3:10)

Di sana tidak dituliskan apakah yang bekerja haruslah seorang pria. Jadi oleh sebab dia mau makan maka dia pun harusnya bekerja. Seperti kitab Amsal yang menuliskan tentang isteri yang cakap itu pun bekerja, membantu suaminya. 

Dia tidak hanya berdiam dan menanti suaminya memberi makan, tetapi dia pun berusaha bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Seperti dalam hidup kita, baiknya kita pun menjadi seseorang seperti isteri yang cakap. Tidak berpikir hanya diberi makan. Hal itu pun membuat pasangan jadi lebih respek dan menghargai seorang perempuan. Selain itu, seorang perempuan akan menjadi lebih pintar karena pergaulannya tidak sebatas di rumah saja. Tidak juga menghambur-hamburkan uang karena tidak memiliki kegiatan lain selain mengurus rumah. Tidak duduk diantara para pencemooh. Di luar daripada itu, seorang perempuan akan menambah pundi rumah tangganya juga. Sehingga hal tersebut dapat menjadi berkat baginya dan keluarga.

Sungguh pula seorang perempuan yang bekerja pun dengan hati yang bahagia, bukan karena keterpaksaan. Sebab jika dengan tidak ada hati,  semua pekerjaan akan menjadi sulit dan rumit untuk dilalui.

Bekerja untuk Tuhan semuanya akan menjadi ringan.

Tuhan Yesus memberkati
----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment