Sunday, April 6, 2014

Bangkit dari Penyesalan

Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri. (Lukas 23:48)

Seringkali di dalam kehidupan penyesalan datang berkali-kali dan kita terpuruk di dalamnya karena pernah salah mengambil keputusan. Berbicara tentang penyesalan maka hendaknya kita memerhatikan dua hal, yakni...

Pengambilan keputusan

Seperti yang dilakukan orang-orang itu dengan mudahnya mereka melempari batu kepada Yesus tanpa benar-benar menyadari kebenaran yang sejati. Padahal Tuhan Yesus sudah melakukan keajaiban demi keajaiban namun ternyata oleh hasut para imam yang tidak benar itu, mereka terjerumus pula. Dan apa daya ketika penyesalan itu tiba kepada mereka. Semua sudah terlambat.

Mereka lebih memilih mengikut imam dibandingkan kebenaran sejati yang tiba di hadapan mereka. Seperti itu juga banyak jiwa yang masih mengeraskan hati pada jaman ini. Banyak diantara mereka yang hatinya sebenarnya ada untuk Tuhan tetapi berkeras karena dibatasi oleh keadaan dan tradisi yang terlalu mengikat sehingga mereka seakan dibelenggu.

Namun maukah kita yang sudah percaya namun tidak mau benar-benar mengakui-Nya ini sama seperti penyesalan orang-orang ini?

Coba lihat sekeliling kita, banyak orang-orang yang tersentuh oleh lagu-lagu rohani namun tidak kembali ke dalam rumah Tuhan. Mengapa? Karena kekerasan hati mereka. Sebenarnya kalau di hati seseorang tidak ada nama Tuhan, tidak mungkin hatinya mudah tersentuh. 

Seperti yang saya sendiri alami. Dari umur belasan, saya sangat suka dengan lagu rohani kristen namun saya tidak pernah mau menerima Tuhan karena kekerasan hati saya dibentengi oleh tradisi keluarga yang menjadi kebiasaan semenjak kecil.

Namun Tuhan memanggil pada waktu-Nya, saat itu hati saya buka lebar-lebar karena ternyata para kristiani juga awalnya dibentengi tradisi, hanya mereka berani ke luar dari kurungan dan saya tidak berani. Berbagai perkara membuat saya sadar bahwa kebenaran sejati hanya ada pada Tuhan.

Bangkit dari penyesalan

Seperti yang terjadi pada orang-orang yang menyesal itu. Baik ketika menyadari kesalahan dan ketidakbenaran, seharusnya mereka pun jangan larut dalam penyesalan. Bangkit dan cari jalan kebenaran itu. Karena menyesal pun tidak akan mengubah apapun. Tuhan Yesus sudah kembali ke hadapan Allah Bapa. Namun mereka masih ada dan hidup, seharusnya mereka bisa mengubahkan diri, sebab Tuhan Yesus yang berkorban demi mereka. Sehingga suatu saat Tuhan menganugerahkan tempat terindah bagi mereka.

Jaman ini pun sama. Jika di masa lalu kita sering berbuat salah, menyesal, maka janganlah mengulang kesalahan yang sama. Apabila dulu kita tidak mengenal Tuhan Yesus, tidak mengerti kebenaran-Nya, maka saat ini juga carilah Dia yang adalah Bapa semesta alam. Carilah kebenaran sejati dan kita akan menemukan serta diselamatkan. 

Jika saat ini kita berada dalam satu fase yang paling buruk, carilah Tuhan Yesus yang senantiasa mengasihi, mohonlah ampun pada-Nya dan kembalilah pada-Nya. Maka kita akan melihat satu demi satu mujizat yang diperlihatkan kepada kita. Dengan kepercayaan yang penuh maka berdoa dan kembali kepada Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus memberkati
---
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment