Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5:39)
![]() |
http://www.beliefnet.com/columnists/depressionhelp/2014/09/daily-positive-thought-forgive-yourself.html |
Dulu saya sendiri menertawai ayat
satu ini yang sering dijadikan bahan bercandaan oleh penganut doktrin orang
yang percaya kepada Kristus. Saat itu, saya masihlah orang fasik yang bahkan tidak
pernah membuka alkitab walaupun saya bersekolah selama dua belas tahun
dan selalu
belajar tentang Kristus (tidak pernah ada pelajaran membuka alkitab, hanya buku
agama)
Namun saat aku berkeinginan
menyelesaikan alkitab, saya menemukan ayat ini. Saat ini, saya merasakan begitu
dalam dan begitu luas makna ayat ini.
Selain daripada kita yang tidak
boleh membalas perbuatan orang lain dengan saling membalas dan tidak akan
berujung pada satu kebaikan. Di sini, kita diajarkan untuk tidak mendendam dan
malah menawarkan kasih.
Coba bayangkan ketika secara
fisik kamu ditampar dan dimaki-maki, bagaimanakah perasaanmu? Saya sendiri
yakin, selain saya malu, saya pasti akan membalasnya sama seperti yang
dilakukannya terhadap saya. Tetapi apabila seperti itu, apakah semuanya akan
selesai? Tidak, semuanya hanya berlanjut kepada saling dendam dan bahkan bisa
berakibat lebih dari tamparan. Bisa saja kita bergulat dengan orang tersebut.
Namun ketika kita menawarkan pipi
yang lain, benarkah orang yang melakukan hal tersebut akan melanjutkannya?
Tidak ada manusia yang terlahir tanpa kebaikan sesedikit pun (jangan percaya
dengan sinetron yang menayangkan seolah-olah manusia suka berbuat jahat sampai
rasa kasihan pun tidak ada, benar-benar tidak logis) namun memang benar manusia
terlahir membawa dosa asal. Tetapi sebatas itu. Ada Roh Kudus Tuhan yang selalu
ada dalam hati kita, hidup ini dari nafas-Nya.
Mengasihi musuh kita tidaklah
semudah kita mencintai seseorang. Itu hal tersulit yang pernah ada namun selalu
bisa kita lakukan dengan penyertaan Tuhan. Tiada yang mutahil toh?
Siapa bilang kita tidak bisa
memaafkan? Siapa yang bilang kita tidak bisa tidak mendendam? Siapa bilang kita
harus membalas perbuatan jahat orang? Siapa bilang kita tidak bisa memulai
sebuah kebaikan?
Di dalam Tuhan Yesus, tidak ada
yang mustahil, tidak ada yang tidak bisa. Seperti ada kisah di mana ketika
mereka mulai saling mendendam antar-teman untuk alasan-alasan yang mereka
sendiri tidak mengerti. Satu sama lain saling menghindar. Satu sama lain saling
melirik dan mencibir. Bahkan terjadi saling menjatuhkan yang terselubung.
Akankah baik untuk hati kita?
Tidak. Mereka hanya saling
menyakiti. Mereka menciptakan barikade dan tembok-tembok yang tidak kelihatan.
Mereka akan mulai saling menghambat perbuatan dan kerja satu sama lain. Mereka
tidak akan leluasa hanya sekedar untuk mengobrol atau bercanda, bahkan berbagi
informasi promosi barang-barang. Apakah situasi seperti ini pula yang salah
satu dari kita (pembaca) inginkan? Pastinya kita paling sulit berada dalam
posisi yang tidak mengenakkan, apalagi kalau kita satu kelas ataupun satu
tempat kerja. Sebab pada akhirnya akan ada yang menyerah dan pergi dari tempat
itu, meninggalkan kepentingan-kepentingan yang jauh lebih berharga daripada
sekedar memendam dendam, gengsi-gengsian.
Oleh sebab itu, tetaplah teguh
untuk memiliki stok maaf yang jauh lebih banyak. Kalaupun saat kita
memaafkannya, kita masih canggung bahkan merasa sangat sulit untuk memperbaiki
hubungan tersebut. Dalam perjalanan ke depan, kita hanya bisa berusaha menjaga
perkataan dan perbuatan kita agar tidak lagi saling menyakiti, sehingga tidak
ada perselisihan yang menciptakan jurang di antara kita.
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment