Tuesday, December 16, 2014

Beri pipi kiri



Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5:39)
http://www.beliefnet.com/columnists/depressionhelp/2014/09/daily-positive-thought-forgive-yourself.html


Dulu saya sendiri menertawai ayat satu ini yang sering dijadikan bahan bercandaan oleh penganut doktrin orang yang percaya kepada Kristus. Saat itu, saya masihlah orang fasik yang bahkan tidak pernah membuka alkitab walaupun saya bersekolah selama dua belas tahun dan selalu belajar tentang Kristus (tidak pernah ada pelajaran membuka alkitab, hanya buku agama)

Namun saat aku berkeinginan menyelesaikan alkitab, saya menemukan ayat ini. Saat ini, saya merasakan begitu dalam dan begitu luas makna ayat ini. 


Selain daripada kita yang tidak boleh membalas perbuatan orang lain dengan saling membalas dan tidak akan berujung pada satu kebaikan. Di sini, kita diajarkan untuk tidak mendendam dan malah menawarkan kasih.

Coba bayangkan ketika secara fisik kamu ditampar dan dimaki-maki, bagaimanakah perasaanmu? Saya sendiri yakin, selain saya malu, saya pasti akan membalasnya sama seperti yang dilakukannya terhadap saya. Tetapi apabila seperti itu, apakah semuanya akan selesai? Tidak, semuanya hanya berlanjut kepada saling dendam dan bahkan bisa berakibat lebih dari tamparan. Bisa saja kita bergulat dengan orang tersebut.

Namun ketika kita menawarkan pipi yang lain, benarkah orang yang melakukan hal tersebut akan melanjutkannya? Tidak ada manusia yang terlahir tanpa kebaikan sesedikit pun (jangan percaya dengan sinetron yang menayangkan seolah-olah manusia suka berbuat jahat sampai rasa kasihan pun tidak ada, benar-benar tidak logis) namun memang benar manusia terlahir membawa dosa asal. Tetapi sebatas itu. Ada Roh Kudus Tuhan yang selalu ada dalam hati kita, hidup ini dari nafas-Nya. 

Mengasihi musuh kita tidaklah semudah kita mencintai seseorang. Itu hal tersulit yang pernah ada namun selalu bisa kita lakukan dengan penyertaan Tuhan. Tiada yang mutahil toh?

Siapa bilang kita tidak bisa memaafkan? Siapa yang bilang kita tidak bisa tidak mendendam? Siapa bilang kita harus membalas perbuatan jahat orang? Siapa bilang kita tidak bisa memulai sebuah kebaikan?

Di dalam Tuhan Yesus, tidak ada yang mustahil, tidak ada yang tidak bisa. Seperti ada kisah di mana ketika mereka mulai saling mendendam antar-teman untuk alasan-alasan yang mereka sendiri tidak mengerti. Satu sama lain saling menghindar. Satu sama lain saling melirik dan mencibir. Bahkan terjadi saling menjatuhkan yang terselubung. Akankah baik untuk hati kita?

Tidak. Mereka hanya saling menyakiti. Mereka menciptakan barikade dan tembok-tembok yang tidak kelihatan. Mereka akan mulai saling menghambat perbuatan dan kerja satu sama lain. Mereka tidak akan leluasa hanya sekedar untuk mengobrol atau bercanda, bahkan berbagi informasi promosi barang-barang. Apakah situasi seperti ini pula yang salah satu dari kita (pembaca) inginkan? Pastinya kita paling sulit berada dalam posisi yang tidak mengenakkan, apalagi kalau kita satu kelas ataupun satu tempat kerja. Sebab pada akhirnya akan ada yang menyerah dan pergi dari tempat itu, meninggalkan kepentingan-kepentingan yang jauh lebih berharga daripada sekedar memendam dendam, gengsi-gengsian.

Oleh sebab itu, tetaplah teguh untuk memiliki stok maaf yang jauh lebih banyak. Kalaupun saat kita memaafkannya, kita masih canggung bahkan merasa sangat sulit untuk memperbaiki hubungan tersebut. Dalam perjalanan ke depan, kita hanya bisa berusaha menjaga perkataan dan perbuatan kita agar tidak lagi saling menyakiti, sehingga tidak ada perselisihan yang menciptakan jurang di antara kita.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment