Monday, December 8, 2014

Berhutang maaf



Maka Bapa-Mu yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hati.” (Matius 18:35)
forum.kompas.com

Sebelum merenungi ayat 35, mari membaca ayat 21-34 tentang perumpamaan tentang pengampunan. Layaknya seorang raja yang memberi pengampunan kepada hambanya dengan sepuluh ribu talenta, namun hamba itu tidak memberi pengampunan kepada sesamanya yang hanya berhutang kepadanya seratus dinar.


Dari hambanya itu, kita melihat betapa banyak ‘hutang’ kita kepada Tuhan Allah namun dia masih memberikan pengampunan kepada kita, bahkan mengutus Anak-Nya untuk menebus hutang kita kepada-Nya. Bagaimana dengan orang lain yang mungkin berhutang sedikit kepada kita, mungkin dia hanya perlu minta maaf sekali, sementara kita harus memohon ampun sejuta kali lipat kepada Tuhan Allah untuk setiap kesalahan dalam kesadaran atau tidak, telah kita perbuat.

Banyak sekali orang yang tidak mampu mengampuni sesamanya oleh karena kesalahan mereka yang hanya satu-dua, mungkin karena kesalahan orang lain kepadanya mempengaruhi karir, rumah tangga, sekolah, maupun hidup mereka secara pribadi. Akhirnya masing-masing dari mereka hanya makin memupuk kebencian kemudian menuai dosa.

Sebenarnya apa untungnya sih tidak mengampuni? Seperti yang terjadi pada hamba yang tidak mengampuni, seperti pada awalnya dia akan diberikan pengampunan dan dibebaskan oleh raja atas ‘hutang’ malah kemudian dia dihukum karena sikapnya. Seperti itu pula, kita akan menuai apa yang kita lakukan ketika tiba di Kerajaan Allah, Bapa akan berbuat sama dengan apa yang kita lakukan terhadap sesama.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Matius 18:18) inilah hukum tabur tuai yang telah Tuhan firmankan untuk kita perhatikan.

Kekerasan hati kita untuk tidak mengampuni hanya akan memanen hal-hal buruk di dunia. Berbuat seperti itu hanya untuk melepaskan hubungan-hubungan, membusukkan hati, berdosa, dan menjauhkan hubungan kita dengan Tuhan.

Hal mengampuni memang bukanlah perkara mudah apalagi seseorang telah menyakitkan hati kita dengan begitu dalam. Namun percayalah ketika kita berpikir tentang hukum tabur-tuai dan murka Tuhan terhadap kita maka sesungguhnya mengampuni akan menjadi lebih mudah. Sebab yang dikatakan ini bukanlah sesuatu fiktif yang hanya terjadi dalam tulisan tetapi akan terjadi pada saat-Nya. 

Tuhan saja MahaMengampuni, apalagi kita yang lebih kecil dan tidak berkuasa ini? Setidaknya, kita harus terus mencoba mengampuni yang bersalah kepada kita seperti doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita. Sebab ketika kita mengampuni mereka, Tuhan pun akan mengampuni kesalahan yang tidak terhitung kita lakukan dan mengecewakan Tuhan kita. 

Jangan mau diintimidasi pikiran-pikiran beralaskan kebencian dan kesalahan yang diperbuat orang lain bagi kita, tetapi lebih takutlah akan murka Tuhan karena mengingkari firman-Nya dengan tidak memberi pengampunan. Adakah saat kita tidak mengampuni dan kita dilimpahi berkat dan keberuntungan tidak terhingga? So, apa untungnya? Sementara ketika kita mengampuni, kita akan dibalas oleh Tuhan dengan pengampunan dosa kita. 

Jangan terus berpikir kita tidak mampu, tetapi niatkanlah untuk melakukannya. Kita bisa memulai dengan membalas sapaannya sedikit demi sedikit. Sarapan firman dan berdoa untuk menguatkan hati kita. Dan kemudian menghapus kesalahan yang mungkin diperbuat mereka bagi kita.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment