Saturday, December 6, 2014

Tutup mulut



Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. (Matius 15:19)

Perumpamaan yang dikatakan oleh Tuhan Yesus mengenai apa yang keluar dari mulut lebih najis dibandingkan dengan apa yang masuk ke dalam mulut (ay. 11) karena setiap apa yang keluar dari mulut itu berasal dari hati (ay. 18).
http://rikery.blogspot.com/2013/06/silent_25.html


Bukan dari kepandaian memadukan pakaian, berdandan, bahkan makanan-makanan sehat yang mereka makan mengartikan mereka mampu menjaga apa yang keluar dari mulut mereka. Terkadang apa yang kelihatan baik belum tentu benar. Sebab mengapa? Terkadang ada orang-orang yang kelihatan begitu rohani, begitu terlihat berbuat banyak kebenaran, namun di beberapa waktu mereka melukai hati orang lain atas perkataan-perkataan yang keluar dari mulutnya.


Seperti pencemooh, ketika kita mulai sering bertukar kata dengan orang lain. Sebab kebanyakan berkata-kata hanya akan menajiskan diri sendiri. Mengapa? Sebab, kadang-kadang kita tidak sadar sedang membicarakan kekurangan orang lain bahkan mencemooh perbuatan orang lain, sehingga di suatu waktu kita akan mulai menghakiminya meskipun kita tidak tahu kebenarannya.

Karena ketika kita senang berbincang, kita akan mencari topik-topik yang menyenangkan untuk dibicarakan. Saat kita berada dalam jangkauan ini akan semakin dekat dengan intimidasi yang tidak pernah dapat kita lihat dari mata. Sebaliknya, apabila kita senang berkata-kata bahkan bertukar pikiran membahas apa itu firman dan mengajak sesama kita untuk merenungkan maka kita akan semakin haus akan kemuliaan Allah. Di saat itu, kita akan semakin dipenuhi Roh Kudus karena kita dekat dengan setiap kebenaran Tuhan. Hati akan dikuasai oleh Roh Kudus, pribadi Tuhan dan bukan oleh intimidasi iblis yang gampang menetap di hati kapanpun kita memberinya ruang.

Kita tidak perlu menjadi sama dengan orang fasik yang lebih mementingkan kulit dibanding hati yang benar. Tidak perlu dengan menjadikan diri indah dilihat namun hati tidak berada pada Tuhan. Sebab hal paling penting adalah bagaimana Tuhan memandang kita meskipun orang-orang memandang kita dengan kenajisan. 

Tutup mulut dan ingatkan mereka yang berada dalam jangkauan si jahat untuk tidak mencemooh atau membicarakan orang lain akan kelemahannya atau kekurangannya sebab akan berubah menjadi fitnah dan dosa. Selain itu, akan muncul pikiran-pikiran jahat seperti iri, dengki, marah, kecewa, benci, dan dendam.

Sebab keindahan yang Tuhan lihat tidak seperti yang manusia pikirkan. Sebab Tuhan melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh manusia, bahkan dia menganugerahkan apa yang tidak terlintas di pikiran manusia. 

Oleh karena itu, saya percaya melalui ayat-ayat ini, Tuhan ingin berpesan pada kita untuk menjaga setiap hati sehingga dapat menjaga pula perkataan kemudian setiap hal yang keluar dari mulut kita adalah hal yang memberkati, bukan hal yang menjadi batu sandungan bagi kita untuk memuliakan Tuhan kita. 

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment