Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. (Matius 15:19)
Perumpamaan yang dikatakan oleh
Tuhan Yesus mengenai apa yang keluar dari mulut lebih najis dibandingkan dengan
apa yang masuk ke dalam mulut (ay. 11) karena setiap apa yang keluar dari mulut
itu berasal dari hati (ay. 18).
![]() |
http://rikery.blogspot.com/2013/06/silent_25.html |
Bukan dari kepandaian memadukan
pakaian, berdandan, bahkan makanan-makanan sehat yang mereka makan mengartikan
mereka mampu menjaga apa yang keluar dari mulut mereka. Terkadang apa yang
kelihatan baik belum tentu benar. Sebab mengapa? Terkadang ada orang-orang yang
kelihatan begitu rohani, begitu terlihat berbuat banyak kebenaran, namun di
beberapa waktu mereka melukai hati orang lain atas perkataan-perkataan yang
keluar dari mulutnya.
Seperti pencemooh, ketika kita
mulai sering bertukar kata dengan orang lain. Sebab kebanyakan berkata-kata
hanya akan menajiskan diri sendiri. Mengapa? Sebab, kadang-kadang kita tidak
sadar sedang membicarakan kekurangan orang lain bahkan mencemooh perbuatan
orang lain, sehingga di suatu waktu kita akan mulai menghakiminya meskipun kita
tidak tahu kebenarannya.
Karena ketika kita senang
berbincang, kita akan mencari topik-topik yang menyenangkan untuk dibicarakan.
Saat kita berada dalam jangkauan ini akan semakin dekat dengan intimidasi yang
tidak pernah dapat kita lihat dari mata. Sebaliknya, apabila kita senang
berkata-kata bahkan bertukar pikiran membahas apa itu firman dan mengajak
sesama kita untuk merenungkan maka kita akan semakin haus akan kemuliaan Allah.
Di saat itu, kita akan semakin dipenuhi Roh Kudus karena kita dekat dengan
setiap kebenaran Tuhan. Hati akan dikuasai oleh Roh Kudus, pribadi Tuhan dan
bukan oleh intimidasi iblis yang gampang menetap di hati kapanpun kita
memberinya ruang.
Kita tidak perlu menjadi sama
dengan orang fasik yang lebih mementingkan kulit dibanding hati yang benar.
Tidak perlu dengan menjadikan diri indah dilihat namun hati tidak berada pada
Tuhan. Sebab hal paling penting adalah bagaimana Tuhan memandang kita meskipun
orang-orang memandang kita dengan kenajisan.
Tutup mulut dan ingatkan mereka
yang berada dalam jangkauan si jahat untuk tidak mencemooh atau membicarakan
orang lain akan kelemahannya atau kekurangannya sebab akan berubah menjadi
fitnah dan dosa. Selain itu, akan muncul pikiran-pikiran jahat seperti iri,
dengki, marah, kecewa, benci, dan dendam.
Sebab keindahan yang Tuhan lihat
tidak seperti yang manusia pikirkan. Sebab Tuhan melihat apa yang tidak dapat
dilihat oleh manusia, bahkan dia menganugerahkan apa yang tidak terlintas di
pikiran manusia.
Oleh karena itu, saya percaya
melalui ayat-ayat ini, Tuhan ingin berpesan pada kita untuk menjaga setiap hati
sehingga dapat menjaga pula perkataan kemudian setiap hal yang keluar dari
mulut kita adalah hal yang memberkati, bukan hal yang menjadi batu sandungan
bagi kita untuk memuliakan Tuhan kita.
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment