Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. (Matius 25:45)
Bagaimana bisa kita memberi makan
untuk Raja Mulia, Lord Jesus?
Tuhan Yesus menjawab dengan
sangat jelas setiap apa yang mungkin kita pertanyakan kepada-Nya ketika
orang-orang bertanya, bagaimanakah orang-orang benar yang memberi makan untuk
Raja Mulia (ay 35-36)?
Keegoisan dan lupanya manusia
bahwa segala sesuatu merupakan titipan dari Tuhan seperti ada bahasan tentang
lima, dua, dan satu talenta menjadikan terkadang manusia lupa bersyukur untuk
talenta yang telah Tuhan titipkan. Menganggap apa yang telah dimiliki atas
kerja keras dan kekuatan sendiri sehingga untuk menerima mereka membuka tangan
yang lebar, namun mereka mengenggam erat ketika ada orang-orang yang perlu
bantuan.
![]() |
https://ersavage.wordpress.com/2012/02/01/lamunan-pasir/ |
Sesungguhnya kelimpahan itu
ibarat tangan yang mengenggam pasir. Ketika kita membuka tangan maka pasir itu
akan tetap berada di tempatnya, bahkan mungkin akan ada curahan pasir yang baru
sehingga dengan tangan terbuka pun kita akan tetap dapat menampungnya.
Sementara itu, agar pasir baru yang akan tercurah tidak jatuh, maka dengan tangan
lainnya kita bisa membagi pasir lama kita kepada orang lain. Sehingga akan ada refill pasir yang baru.
Sementara ketika tangan kita
mengenggam dengan eratnya pasir yang telah kita miliki. Kita tidak hanya tidak
bisa memberkati orang lain, kita juga kehilangan curahan pasir yang baru.
Seperti itu pula seperti kelimpahan yang Tuhan titipkan buat kita. Saat kita
memberi, Tuhan pun akan memperhitungkan seperti yang telah difirmankan-Nya akan
diganti berapa kali lipat dari yang telah kita miliki.
Seperti yang difirmankan, Tuhan
menganggap orang-orang dengan kelemahan dan kekurangan adalah seperti diri-Nya.
Memperhatikan orang-orang yang
lebih berkekurangan dengan kita seperti mengasihi Tuhan Yesus sebab ketika kita
memberkati orang lain dengan apa yang telah kita punya, percaya saja Tuhan pun
memperhitungkan perbuatan kita. Selain itu, perbuatan yang benar hanya akan
memiliki satu resiko: menyenangkan hati Tuhan.
Maka itu, setiap dari kita yang
mungkin ragu-ragu atau bahkan tidak suka melayani orang-orang seperti itu,
ingatlah bahwa dalam diri mereka (seperti kita) ada karunia Roh Kudus yang
merupakan nafas hidup Tuhan sendiri. Sebab bagi orang-orang benar itu, Tuhan
menjanjikan kelimpahan sorgawi.
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment