Wednesday, December 17, 2014

Jangan bersembunyi



Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. (Yunus 1:17)

Melawan perintah Tuhan? Seperti apa yang terjadi pada Yunus ketika Tuhan memerintahkan kepada Yunus untuk membawa kabar ke Niniwe namun oleh rasa takutnya, Yunus malah melarikan diri. Namun apa yang diperoleh oleh Yunus, dia mungkin bisa melarikan diri dari sebuah tempat di dunia, namun dia tidak dapat bersembunyi daripada Tuhan, Allah.
 
link
Pada saat dia hendak melarikan diri ke Tarsis, di kapalnya mereka harus menghadapi badai yang dapat menenggelamkan mereka. Bahkan Yunus dilemparkan ke laut untuk meredakan mura-Nya. Setelah itu, Yunus ditelan ikan selama tiga hari tiga malam. Pada akhirnya Yunus pun harus melaksanakan apa yang sudah difirmankan oleh Tuhan, Allah-Nya.


Kisah Yunus tidak hanya memberikan satu pengajaran kepada kita, yakni:

Taat kepada perintah Tuhan
Tentunya, melalui kisah Yunus kita bisa melihat murka-Nya ketika perintah-Nya tidak diacuhkan. Sebagai anak-Nya, kita wajib untuk mematuhi segala firman dan suara-Nya baik melalui firman ataupun dari perkataan-perkataan yang memberkati. Tuhan Allah bisa berbicara dengan segala cara, cukup taat dan patuh melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya. 

Jangan bersembunyi
Tuhan MahaTahu, maka tidak perlu kita sembunyikan langkah dan tingkah kita daripada-Nya. Sepandai apapun kita melakukan hal buruk dengan sembunyi-sembunyi, kita memang bisa mengibuli orang-orang dunia, tetapi tidak kepada Tuhan. Sebaliknya, ketika kita melakukan kebaikan tanpa diketahui seorang pun Tuhan juga mengetahuinya. Seperti Matius 6:3b janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Sebab apapun yang kita perbuat, Tuhan akan membalasnya setimpal dengan perbuatan kita, baik atau buruk.

Rancangan yang tak berubah
Sejauh apapun kita berusaha untuk menghidari Tuhan, Allah, oleh karena ketakutan kita dipakai oleh Tuhan. Sesungguhnya ketika Tuhan menempatkan, kita telah diberikan karunia dan perlindungan daripada-Nya. Sekuat apapun kita melarikan diri dari kehendak-Nya, kita akan dibawa kembali pada rancangan awalnya, mungkin bukan dengan keadaan dan waktu-Nya yang semula karena mungkin kita harus mengalami seperti yang dialami oleh Yunus terlebih dahulu sehingga kita mengetahui kekuasaan Tuhan atas semesta dan diri kita sendiri. 

Alangkah baiknya apabila dari awal Yunus melaksanakan perintah Tuhan, Allah. Dia tidak akan mengalami penderitaan di dalam perut ikan. Seperti semua dari kita memetik buah pengajaran dari Yunus bahwa Tuhan Allah memiliki kekuasaan, kekuatan, kasih, dan perlindungan yang tiada terbatas. 

Harusnya kita yang Tuhan pakai merasakan betapa baik Tuhan mau memakai kita yang serba terbatas sebagai alat-Nya untuk kemuliaan yang tak terhingga. Semulia apa kita yang dipakai Tuhan untuk kemuliaan-Nya? Tidak, Tuhan tidak mengukur manusia yang dipakai dengan alat pengukur seperti yang kita pakai. Bukan karena mulia, baik, dan benar  sehingga kita dipakai, tetapi karena kehendak-Nya yang tidak pernah bisa kita mengerti. Sebab tidak seorang pun bisa memahami Tuhan Allah yang MahaBesar dan Mulia.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment