Tuesday, December 9, 2014

Saya ragu, saya tidak mengalami



Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Hal itu akan terjadi. (Matius 21:21)
http://johnkrohn.blogspot.com/2013/07/when-there-is-no-miracle.html

Mengapa mujizat kesembuhan tidak diterima oleh setiap orang meskipun mereka sudah berusaha bergantung kepada Tuhan? Percaya kepada Tuhan saja tidak cukup dengan kata-kata dalam doa saja, tetapi butuh perbuatan untuk membuktikan perkataan iman kita.

Dalam iman kita kepada-Nya hendaknya kita tidak memelihara keraguan yang hanya akan menghambat mujizat bahkan menjatuhkan iman kita. Pengalaman pribadi saya ketika sedang berusaha meminta belas kasihan Tuhan, saya tidak percaya pribadi seperti saya boleh dan layak menerima mujizat Tuhan. Hal itu berdampak pada kejatuh-bangkit-jatuh iman saya yang terjadi sepanjang masa kelemahan saya.


Bahkan suatu ketika, entah pikiran atau bisikan intimidasi semakin kuat, seakan terdengar secara visual di telinga saya, “kamu tidak cukup percaya, tidak akan ada kesembuhan, tidak akan ada mujizat, apa yang sudah kamu lakukan sia-sia”

Awalnya bergaung-gaung pikiran bahwa saya tidak cukup percaya bahwa keluarga saya boleh menerima mujizat meskipun berbagai kesaksian hidup yang saya dengar. Perkataan itu yang terus muncul, kemudian saya berdoa dan berkata saya percaya namun hati saya masih ragu apa saya yang baru mengenal Tuhan pantas menerima semua ini, sudah banyak yang Dia berikan kepada saya, di luar nalar dan ekspektasi saya.

Dan ketika suara itu berkata semakin keras “usahamu sia-sia” ketika itu pun saya yakin, karena keraguan saya yang belum benar-benar memahami arti iman itulah yang menyebabkan saya mendapat intimidasi yang pasti berasal dari si jahat. Bahkan seperti orang berkata-kata, suara itu mengatakan bahwa apa yang sudah saya lakukan adalah salah ketika menunggu dan mematuhi setiap cara yang Tuhan sediakan bagi saya. (Sebab ada saat ketika saya mengandalkan semua cara dan bergantung pada Tuhan untuk memilih jalan kesembuhan yang disiapkan Tuhan bagi keluarga saya)
 Saat itu tanpa sadar saya menggeleng-geleng dan berdoa dalam nama Tuhan Yesus, dengan otoritas patahkan segala kuasa roh jahat, seketika itu saya seperti sadar bahwa karena diri saya memberi ruang untuk dikuasai roh asing. Bahkan saya mengucapkan berulang kali, “Tuhan Yesus, saya percaya” karena saya percaya bahwa kuasa dalam nama Tuhan Yesus mampu menundukkan apapun. Seketika itu, iman saya dibangun. Memang benar, Tuhan MahaMemulihkan bahkan hanya dengan menyebut nama-Nya saja. Thanksful Jesus Christ, sampai sekarang saya masih sangat bersyukur bahwa di tengah kelemahan saya, Dia terus-terus-terus hadir.

Iman juga butuh optimisme bahwa apabila kita meminta, maka kita akan diberi dan jangan biarkan pesimisme menguasai daging kita yang lemah. Pegang janji firman-Nya Yeremia 29:11 bahwa Tuhan selalu mengetahui rancangan-Nya yang baik dengan masa depan penuh harapan. Ulang dan terus mengulangi setiap firman yang menjadi roti hidup untuk mengenyangkan dan menghapus kelemahan kita sehingga apa yang kita minta dengan sungguh-sungguh dan kebenaran, Tuhan mendengarkan-Nya dan terjadi sesuai yang Dia kehendaki. Sebab dengan iman yang tanpa ragu itu, Tuhan berfirman bahwa kita akan mampu mengalami mujizat itu sendiri.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment