Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Hal itu akan terjadi. (Matius 21:21)
http://johnkrohn.blogspot.com/2013/07/when-there-is-no-miracle.html
Mengapa mujizat kesembuhan tidak
diterima oleh setiap orang meskipun mereka sudah berusaha bergantung kepada
Tuhan? Percaya kepada Tuhan saja tidak cukup dengan kata-kata dalam doa saja,
tetapi butuh perbuatan untuk membuktikan perkataan iman kita.
Dalam iman kita kepada-Nya
hendaknya kita tidak memelihara keraguan yang hanya akan menghambat mujizat
bahkan menjatuhkan iman kita. Pengalaman pribadi saya ketika sedang berusaha meminta
belas kasihan Tuhan, saya tidak percaya pribadi seperti saya boleh dan layak
menerima mujizat Tuhan. Hal itu berdampak pada kejatuh-bangkit-jatuh iman saya
yang terjadi sepanjang masa kelemahan saya.
Bahkan suatu ketika, entah
pikiran atau bisikan intimidasi semakin kuat, seakan terdengar secara visual di
telinga saya, “kamu tidak cukup percaya, tidak akan ada kesembuhan, tidak akan
ada mujizat, apa yang sudah kamu lakukan sia-sia”
Awalnya bergaung-gaung pikiran
bahwa saya tidak cukup percaya bahwa keluarga saya boleh menerima mujizat
meskipun berbagai kesaksian hidup yang saya dengar. Perkataan itu yang terus
muncul, kemudian saya berdoa dan berkata saya percaya namun hati saya masih
ragu apa saya yang baru mengenal Tuhan pantas menerima semua ini, sudah banyak
yang Dia berikan kepada saya, di luar nalar dan ekspektasi saya.
Dan ketika suara itu berkata
semakin keras “usahamu sia-sia” ketika itu pun saya yakin, karena keraguan saya
yang belum benar-benar memahami arti iman itulah yang menyebabkan saya mendapat
intimidasi yang pasti berasal dari si jahat. Bahkan seperti orang berkata-kata,
suara itu mengatakan bahwa apa yang sudah saya lakukan adalah salah ketika
menunggu dan mematuhi setiap cara yang Tuhan sediakan bagi saya. (Sebab ada
saat ketika saya mengandalkan semua cara dan bergantung pada Tuhan untuk
memilih jalan kesembuhan yang disiapkan Tuhan bagi keluarga saya)
Saat itu tanpa sadar saya menggeleng-geleng
dan berdoa dalam nama Tuhan Yesus, dengan otoritas patahkan segala kuasa roh
jahat, seketika itu saya seperti sadar bahwa karena diri saya memberi ruang
untuk dikuasai roh asing. Bahkan saya mengucapkan berulang kali, “Tuhan Yesus,
saya percaya” karena saya percaya bahwa kuasa dalam nama Tuhan Yesus mampu
menundukkan apapun. Seketika itu, iman saya dibangun. Memang benar, Tuhan
MahaMemulihkan bahkan hanya dengan menyebut nama-Nya saja. Thanksful Jesus Christ, sampai sekarang saya masih sangat bersyukur
bahwa di tengah kelemahan saya, Dia terus-terus-terus hadir.
Iman juga butuh optimisme bahwa
apabila kita meminta, maka kita akan diberi dan jangan biarkan pesimisme
menguasai daging kita yang lemah. Pegang janji firman-Nya Yeremia 29:11 bahwa
Tuhan selalu mengetahui rancangan-Nya yang baik dengan masa depan penuh
harapan. Ulang dan terus mengulangi setiap firman yang menjadi roti hidup untuk
mengenyangkan dan menghapus kelemahan kita sehingga apa yang kita minta dengan
sungguh-sungguh dan kebenaran, Tuhan mendengarkan-Nya dan terjadi sesuai yang
Dia kehendaki. Sebab dengan iman yang tanpa ragu itu, Tuhan berfirman bahwa kita
akan mampu mengalami mujizat itu sendiri.
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment