Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku,
Firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap
langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (Maleakhi 3:10)
 |
http://www.bacadulu.net/2014/10/10-jenis-rasa-lapar-dan-cara.html |
Pernah nggak muncul dalam benak kita, “ah, sayang sekali
nyumbangin ke Gereja persenan pendapatan, lumayan gede.” Saya rasa, sebagian
besar orang yang belum melakukan persepuluhan itu akan berpikiran begitu. Atau
“Gereja udah kaya.” Yah, mari kita tidak sembunyi-menyembunyikan pikiran kita
yang seperti itu. Padahal jelas-jelas Tuhan sudah berfirman seperti Maleakhi
3:10.
Rumah kediaman Tuhan itu seperti rumah untuk kita sebab
setiap orang percaya yang dibaptis dalam nama Allah Bapa, Allah Putera, dan
Allah Roh Kudus sudah merupakan anak-Nya. Memberikan persepuluhan seperti kita
mengembalikan berkat yang telah diberikan oleh Tuhan. Kita hanya mengembalikan
setiap berkat dan kebutuhan yang kita dapatkan dari Tuhan. Sebab, bagi setiap
orang percaya setiap berkat yang datang merupakan kebutuhan yang dicukupkan
Tuhan bagi kita semua.
Ilustrasi itu seperti seorang anak yang telah bekerja dan
mampu menghasilkan uang, anak itu mengembalikan jasa-jasa orang tuanya dengan
memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dan oleh karena pemenuhan kebutuhan, sebagai
seorang anak kita tidak hanya memberi makan satu mulut kita saja, tetapi bisa
memberi makan banyak mulut seperti orang tua dan adik-kakak kita. Kita
memberkati banyak perut yang lapar sehingga mendatangkan syukur yang lebih
banyak lagi.
Kembali ke rumah Tuhan, persembahan persepuluhan itu untuk
saudara-saudara kita yang membutuhkan pemenuhan ‘perut lapar’ mereka dan
kemuliaan kerajaan Allah. Bukankah semua ini sudah jelas sejak permulaan?
Tuhan pun berjanji untuk diuji dengan persepuluhan yang dikembalikan
ke dalam rumah-Nya. Tuhan melihat setiap kali perbuatan yang kita lakukan.
Apabila kita melakukan firman-Nya dengan setia, dari sini pun Tuhan berjanji
akan melimpahkan kepada kita yang setia, berkat yang berkelimpahan. Namun
setiap hal yang kita lakukan haruslah dengan keikhlasan, karena semua dari kita
tahu bahwa Tuhan dapat melihat ke dalam hati kita, bahkan Dia mengenal kita
daripada kita sendiri.
Sementara itu, kesekian kalinya saya sendiri melihat
kelimpahan yang Tuhan tambahkan dalam kehidupan saya. Bukan kali pertama ketika
saya mengembalikan apa yang menjadi milik kebutuhan rumah-Nya dan melihat
berkat-Nya dicurahkan dalam hidup saya. Saat alm. Mama yang membutuhkan dana pengobatan
yang besar, saat pertama kali mengembalikan, dan saat ini. Di mana bersama
pimpinan Roh Kudus dalam iman dan mengembalikan berkat dengan jumlah yang lebih
besar daripada seharusnya. Saya melakukannya bukan dalam waktu 1-2 bulan.
Berbeda ketika dua kali terdahulu yang kelimpahan berkat-Nya dirasakan
langsung, kali ini Tuhan membiarkan saya menunggu. Dan kali ini, Tuhan memenuhi
berkat saya sama dengan persepuluhan yang saya kembalikan dalam rumah-Nya.
Tuhan itu luar biasa, dia sama sekali tidak pernah kehilangan kepeduliannya
kepada saya walaupun saya bukan termasuk orang yang memiliki rohani yang luar
biasa hebatnya, atau memiliki karunia yang membanggakan. Tetapi saya hanya
manusia biasa yang Tuhan selalu tolong dalam setiap kelemahan. Tuhan MahaMengetahui harapan terdalam dalam
hati saya, sehingga setelah menunggu Dia memenuhinya.
Bagaimana dengan kamu?
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang