Monday, February 2, 2015

Tidak usah berdebat



Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka. (Markus 16:17)

Sebelum Tuhan Yesus terangkat ke Sorga, Dia banyak berpesan kepada murid-muridNya. Namun di sini, saya tidak membahas detil apa yang telah difirmankan, tetapi penekananan pada “bahasa-bahasa baru”.
http://www.andreasloanka.com/2012/05/01/karunia-bahasa-roh-1/


Baru-baru ini, saya sempat menyaksikan khotbah tentang bahasa roh dan kontroversialnya. Banyak doktrin-doktrin kristen yang mempercayainya dan banyak juga yang memisahkan diri atas kepercayaan terhadap bahasa roh. Tetapi secara jelas, kita dapat melihat bahkan Tuhan Yesus sendiri sudah berbicara tentang bahasa baru ini. Seperti pentakosta pertama di mana murid-muridNya bisa berbicara dalam bahasa asing. Menurut saya, bahasa baru dalam pimpinan roh itulah bahasa roh. Juga bahasa roh sesungguhnya tidak dimengerti manusia apabila tidak ada dikarunia penafsiran bahasa roh (1 Korintus 14:2).

Banyak sekali saya mendengar penyangkalan bahasa roh seperti 

Bahasa roh buat orang kurang percaya

Beruntung sekali, saya bisa menemukan firman Tuhan yang mengatakan bahasa baru seperti itu dikaruniakan justru kepada orang percaya. Ayat ini begitu jelas dan singkat telah menjelaskan berbagai alasan penyangkalan orang yang tidak percaya pada bahasa Roh. Mengalami bahasa Roh di masa kini, saya belum menemukan kesaksian orang kurang percaya yang memperoleh bahasa Roh. Justru sebaliknya, semakin dalam penyembahan dan sekutu manusia dengan Tuhan semakin beragam bahasa Roh yang diucapkannya.

Bahasa yang tidak dimengerti

Pada 1 Korintus 14:2 menjelaskan bahwa bahasa roh memang tidak diperuntukkan manusia, tetapi komunikasi super rahasia dengan Allah. Oleh karena itu bahasa Roh Kudus yang ada dalam diri kita yang membimbing kita berkomunikasi secara rahasia dengan Allah. Bahkan bisa mengucapkan berbagai perkara yang mungkin tidak terkatakan. Terkadang malah nurani mampu mengetahui apa yang tengah kita doakan melalui bahasa roh, bahkan Tuhan mampu menaruh hikmat dan kehendak-Nya dalam hati kita. (Sebagian orang percaya yang berbahasa roh malah diberi penglihatan dan pendengaran)

Ikut-ikutan

Bahasa roh merupakan karunia, tidak bisa seseorang ikut-ikutan, bahkan tidak bisa diajarkan. Namun ketika seseorang sungguh-sungguh meminta, Tuhan akan mendengarkan-Nya. Sebab Tuhan telah menjanjikan bahwa apapun yang engkau minta dengan sungguh-sungguh, Tuhan mendengar dan mengabulkan-Nya. Bahkan ketika seseorang beribadah dan mendengar dengan sungguh-sungguh, akan ada perbedaan antara bahasa roh yang ikut-ikutan dan bahasa roh dalam pimpinan Roh Kudus. Bahkan jikalau kita tidak bisa dan berusaha mengikuti bahasa roh, bisa dijamin lidah kita yang terpleset atau terplintir dan dengan sangat mudah kelelahan.

Karunia egois yang membangun diri sendiri

Memang seperti yang ditulis di Korintus bahwa karunia bahasa roh itu membangun diri sendiri. Namun apakah kita yakin bahwa itu sesuatu yang egois? Jika sempat saja seseorang mengalami, kita akan mengerti bahwa itu karunia yang luar biasa di mana dari sana kita bisa berbuat banyak. Kita bisa membagi energi positif di mana ketika beribadah dan berdoa bersama dengan orang-orang lainnya. Mereka bisa saling membagi. Bahkan ada kisah di mana seseorang yang tidak bisa berbahasa roh ikut dalam doa dengan mereka yang bisa berbahasa roh, tebak apa yang terjadi? Semula orang tersebut yang menyimpan berbagai kepahitan, dengan kuasa nama Tuhan Yesus dan karunia yang Tuhan titipkan, orang tersebut dipulihkan. Semua kepahitan yang mengganjal itu menghilang begitu saja. Dia terlepas dari kesedihannya. Nah, apakah hadirat-Nya tidak bisa ditransfer lewat bahasa roh?

Menjaga tingkah langkah sendiri, dengan berbahasa roh, api kerinduan kita terhadap Tuhan akan tetap berkobar. Bejana kita akan terus terisi berulang kali, sehingga rasa kemarahan, benci, dan dendam tentu akan jauh daripada orang percaya yang bergantung penuh kepada Tuhan. Seseorang itu akan menjaga tingkah langkah agar tidak melukai Tuhan Yesus yang selalu dirindukannya.

Bahkan kita bisa berdoa dengan bahasa roh. Bisa berdoa untuk kesulitan sendiri ataupun orang lain. Namun ketika dalam pimpinan roh, kita yang bisa berbahasa roh akan lebih fokus dalam syafaat dibandingkan diri sendiri. Kita semua tahu bahwa berdoa itu sangat besar efeknya, bahkan dengan doa saja kita bisa mengubahkan hati seseorang. Sebab dari doa pula, kita akan melangkah lebih dekat dengan Tuhan kita.

See? Sebenarnya apabila kita tahu bagaimana bahasa itu, karunia ini tidak lagi perlu perdebatan karena setiap manusia bisa memandang secara berbeda. Tidak perlu berlogika dan menyelidiki hal-hal keTuhanan yang pasti tidak kita pahami, sebab pengertian akan Tuhan itu tidak akan pernah dapat kita selami. Namun selama Tuhan memberi apa yang harus kita terima, maka terima saja.
Ada beberapa cerita yang saya dengar, setelah karunia bahasa roh menyusul karunia-karunia lain seperti salah satunya bernubuat atau berkata-kata dalam hikmat. Seperti yang kita tahu, sebelum bisa berbuat banyak kepada orang lain (apalagi membangun jemaat) kita harus terlebih dahulu membangun diri sendiri. 

Namun di luar daripada itu, jangan menjadikan karunia ini seperti keharusan dalam segala hal tentang Tuhan. Sebab karunia terbesar dalam hidup kita adalah KASIH KARUNIA di mana setiap orang telah menerimanya dalam hidup. Bisa atau tidak itu tidak menjadi keharusan. Namun apabila kita menginginkannya, mintalah terus kepada Tuhan, atau kita bisa mencoba merenungkan karunia seperti apa yang telah Tuhan berikan dalam hidup kita seperti karunia bernubuat, berkata hikmat, melayani, mengajar, menasehati, dan lain sebagainya. 

Guys, setiap orang memiliki karunia yang berbeda dan bisa lebih jika Tuhan berkehendak.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment