“(43)Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. (44) Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. (45) Orang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” (Lukas 6:43-45)
![]() |
link |
Coba lihat, ada tidak perusahaan
yang mencari karyawan tanpa perlu wawancara? Yah, dari perkataan saja,
perusahaan bisa menebak orang seperti apa calon karyawannya. Sebagian besar
sifatnya akan terlihat ketika dia mengeluarkan perkataannya.
Perkataan adalah cermin isi hati
kita. Apabila kita sering berkata buruk, selidiki dahulu hati kita, akui dan
perbaiki. Saya percaya pohon yang buruk tidak akan selamanya buruk apabila kita
mengandalkan Tuhan untuk membentuk kembali hati kita.
Coba perhatikan kalau seseorang
yang sedang mendendam namun tidak mengakui bahwa dia sedang mendendam. Ketika
dia bercerita tentang orang yang didendamin, melalui perkataannya kita pun bisa
menebak apa yang ada di dalam hatinya. Yah, walaupun tidak semua orang
diberikan hikmat untuk menebak sifat dan karakter orang lain. Namun setiap
orang bisa belajar mengenali perkataan yang tidak baik. Terkadang perkataan
tidak baik pun bisa saja menyenangkan hati orang lain, sehingga orang yang
berbuat buruk tidak bertobat, malah semakin semangat untuk melanjutkan sifat
buruknya.
Misalnya seorang perempuan yang
menuntut pacarnya untuk mengikuti kemauannya meskipun itu tidak masuk akal dan
terlalu egois. Dia akan mencari sahabat yang mau mendukung tindakannnya. Dan
apabila sahabatnya tidak mendukungnya, dia akan menganggap sahabatnya tidak
setia kawan. Sebaliknya apabila sahabatnya mendukung, dia akan menganggap
sahabatnya orang yang baik.
Sahabat yang menurutinya itulah
menjadi orang yang tidak baik dalam perkataannya. Karena dengan dukungannya
perempuan itu tidak akan mengoreksi diri, dia malah akan menjerumuskan
perempuan itu untuk semakin menuntut pacarnya untuk melakukan sesuatu yang
tidak benar.
Untuk memiliki buah yang baik,
pertama kali kita memperbaiki pohonnya. Berilah pupuk kebenaran Tuhan yang akan
menuntun kita pada kesuburan. Hujani dengan kasih. Dan ketika pohon itu menjadi
baik, buah yang dihasilkan pun akan baik.
Buah yang baik juga tidak hanya
memberikan image yang baik pada diri
kita sendiri, tetapi terkadang dapat memberkati orang lain dengan setiap ucapan
dan perbuatan kita. Maukah kita yang sudah diberkati, memberkati orang lain
pula?
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment