Thursday, February 19, 2015

Menghapus dosa yang besar



“Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia? (Lukas 7:41-42)
link

Banyak kesaksian yang sudah saya lihat tentang pertobatan pecandu narkoba, pekerja seks, bahkan dukun. Kadang kala, saya berpikir bagaimana mereka yang dahulu memiliki hidup seburuk itu kemudian berdiri menjadi seorang pengkhotbah, ada di antaranya menjadi pendeta? Mengapa mereka yang dipilih?

Namun semakin saya mendalami dengan membaca alkitab, berbagai jawaban muncul yakni pertama kasih karunia Allah kepada manusia, dan kedua adalah ayat-ayat yang selaras yaitu seseorang memberikan kasihnya besar karena Tuhan mengubahkan hidupnya, mendapat pengampunan besar dari Tuhan. Itu sama halnya seperti orang yang berhutang lima ratus dinar dan hutangnya dihapus. 


Wajar saja jika pertumbuhan iman orang-orang yang senantiasa menghadapi badai jauh lebih cepat dibandingkan orang-orang yang tidak ‘sakit’ secara iman dan mental. Sebab, semakin seseorang masuk dalam badai, dia akan semakin perlu dengan Tuhan, sehingga dia akan semakin dekat. Kedekatan itu yang membuat mereka taat dan menarik kuasa yang telah Tuhan berkenan mengaruniakan kepada manusia. Mereka akan lebih sering merasa keajaiban Tuhan dalam hidup mereka karena kesungguhan mereka.

Justru, orang sangat jarang bersyukur ketika di tengah badai, terkadang kebanyakan kita tidak mengerti bahwa Tuhan sedang mengangkat kita (entering next level) sehingga kita tidak menjadi sama dengan kita yang kemarin.

Ketika Tuhan mengijinkan pencobaan dalam hidup kita, belajarlah tetap bersyukur karena Tuhan masih baik dan bersama kita, Dia akan membantu dan menemani kita dalam menghadapi segala hal tersebut, terlepas dari ketidaklayakan, ketidaktaatan, dan kepenuhan dosa yang kita miliki. Sebab Allah itu berlimpah kasih karunia. Di setiap kondisi hidup kita, Dia selalu ada bersama kita. Apabila kita taat dalam pujian, penyembahan, dan mengerti firman-Nya kita akan merasakan kehadiran-Nya begitu nyata sehingga membuat hati dan tulang kita bergetar, apalagi ketika Dia bersedia melawat hati kita.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment