Saturday, January 24, 2015

Setelah bertobat



“Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatkannya. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. (Matius 12:43,45a)

Mendapat hidup yang baru, kita perlu bertobat dan dipermandikan sebagai kelahiran roh. Namun apabila yang terjadi adalah ketika setelah bertobat, kita masih juga melakukan kesalahan-kesalahan orang fasik?


Ketika bertobat, segala yang jahat telah dikeluarkan dari tubuh, jiwa, dan roh kita. Sehingga melalui pelepasan juga kita dibersihkan. Seperti pada kitab matius pasal 12 ayat ke 43 di mana si jahat telah pergi. Namun berikutnya dikatakan bahwa si jahat tidak mendapat rumah baru, malahan dia kembali dengan mengajak roh-roh lebih jahat dari padanya ketika ditemukannya rumah itu kosong.

Di sini, kita sendiri bisa melihat bahwa mengapa rumah (bait Allah-tubuh manusia) itu bisa kosong? Kosong karena tidak ada Roh Kudus. Ketiadaan Roh Kudus atau tidak aktifnya Roh Kudus pasti berasal dari kita sendiri. Di mana kita tidak memelihara tubuh, roh, dan jiwa kita tetap taat kepada Tuhan. 

Kita mulai tidak setia dengan perkara kecil seperti berdoa di pagi dan malam hari, membaca firman, atau membolos ke Gereja. Kita mulai malas melakukan kegiatan-kegiatan rohani, bahkan lebih memilih bermain game dan beria-ria di luar rumah bersama teman-teman yang hidup dalam kesenangan dunia. Ups, bukannya kita tidak diperkenankan untuk bersenang-senang, hanya saja taat memberikan waktu kepada Tuhan. Biasanya, hal seperti ini terjadi pada kristiani yang sudah lama dilahirkan baru sehingga semua berubah menjadi kebiasaan yang mulai membosankan, formalitas, dan kemudian menjadi kurang penting. Menomorduakan Tuhan. Bukan lagi kasih mula-mula yang begitu bernyala-nyala dan selalu membuatnya rindu.

Kita akan mulai dengan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak memberkati. Ketika hal tersebut berlanjut, kita tidak hanya kembali kepada kebiasaan fasik tetapi juga melakukan dosa besar kepada Tuhan karena kita telah mengetahui kebenaran tetapi masih melakukan kesalahan. Hal tersebut seperti yang tidak boleh dilakukan tetapi kita masih melakukannya, itu seakan-akan menentang Tuhan. Kita hanya akan menjadi bangsa Israel di masa kini di mana kita sama tidak akan memperoleh tanah perjanjian dari Tuhan, Allah kita. Roh-roh jahat akan mengintimidasi dan menarik kita pada dosa, apalagi si jahat mengetahui bahwa kita adalah anak Tuhan. Sebab rancangan si jahat tetap saja mau menyesatkan domba-domba Allah. Bisa saja, karena intimidasi kita dijauhkan dari Tuhan, merasa hina, bahkan melakukan kesalahan-kesalahan dan dosa yang jauh lebih besar (tidak sekedar jauh dari perkara kecil).

Maukah kita menjadi tenpat kediaman si jahat?

Yah, pasti mengerikan sekali apabila kita bayangkan kalau kita anak-anak Tuhan tetapi melakukan hal-hal jahat yang melukai hati Tuhan. Lebih memilih takluk oleh intimidasi jahat dibandingkan berdoa kepada Tuhan. Lebih memilih racun, daripada anggur Tuhan. 

Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita berdoa ataupun hanya membaca mazmur doa atau doa Bapa kami yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kalaupun kita tidak tahu apa yang harus kita doakan setiap hari. Selain itu, membaca firman minimal satu pasal per hari tidak akan menghabiskan waktu lima menit kita per hari. Bersyukurlah Tuhan memberikan hidup yang layak bagi kita walaupun di hadapan-Nya, kita tidak pernah menjadi layak.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment