Friday, January 9, 2015

Aibkah itu?



“Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.” (Lukas 1:25)


Entah mengapa setelah membaca kisah Zakharia dengan istrinya Elisabet tentang aib yang mereka derita yakni Elisabet yang mandul. Aibkah itu seseorang yang mandul?
http://ciricara.com/2012/10/25/ciricara-ciri-ciri-wanita-mandul/

Dewasa ini, setiap wanita yang berada di posisi yang sama dengan Elisabet karena mandul menjadi bahan gunjingan. Padahal kemandulan seseorang bukanlah berasas pada salah sang wanita. Apakah ada seorang wanita yang ingin menjadi mandul?
Setomboy apapun seorang wanita, dia selalu bermimpi menjadi seorang ibu. Kemudian, ketika dia menjadi seorang ibu, dia akan menjadi wanita yang sangat lembut. Sebab sejak dilahirkan seorang wanita tetaplah seorang wanita. Dia tetap lemah dibandingkan dengan seorang lelaki.

Namun apabila ada seorang wanita yang merasakan bahwa menjadi mandul adalah aib baginya, kesusahan sehari memang hanya untuk sehari. Apabila dia dipergunjingkan, dengarkan saja dan janganlah memasukkannya ke hati. 

Sebab ketika seorang wanita yang memiliki kesusahan itu bergantung dan memohon kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh seperti yang dilakukan oleh orang tua Yohanes Pembaptis, mereka tidak hanya memperoleh seorang anak biasa namun anak yang mampu mengubah dunia. 


Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. (Lukas 1:36)


Tuhan mampu membangkitkan keturunan bagi Zakharia yang setia kepada-Nya setelah mereka tetap berharap dan tidak putus pengharapan kepada Tuhan. Tidak pula meninggalkan Tuhan di saat pengharapan mereka pun belum terlihat. Namun di saat yang tiba-tiba, Tuhan malah memberikan keturunan kepadanya secara ajaib. Perkara besar yang membuatnya memuji-muji kebesaran dan kebaikan Tuhan ketika dia telah dapat berbicara kembali. 

Tidak ada satu pun dari kita yang tahu bagaimana rancangan Tuhan namun kita bisa mengerti perkara besar yang dikerjakan Tuhan dahulu kala. Untuk itulah, kita perlu memelihara iman dan pengharapan sehingga perkara yang sempat terjadi dahulu, dapat pula terjadi sekarang ini. Percaya dan bergantung saja.
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment