Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (Matius 7:3)
Kitab Matius 7:3 menjelaskan
tentang orang yang dapat melihat kesalahan-kesalahan orang-orang di
sekelilingnya namun tidak dapat melihat kesalahannya sendiri. Seringkali, tanpa
sengaja kita berbuat kesalahan yang sama tetapi kita malah mengkritik orang
lain atas kesalahan mereka. Bahkan mungkin saja kesalahan yang kita perbuat
jauh lebih besar dibandingkan orang lain.
![]() |
http://www.renunganhariankristen.net/cermin-cekung-dan-cermin-cembung/ |
Seperti kisah di mana seseorang
mampu berkata-kata hikmat “tingkah laku menunjukkan kualitas diri seseorang”
namun orang tersebut justru tidak menyadari alasan dibalik menjauhnya
teman-temannya yang dahulu mengasihinya. Dia mulai mengkritik temannya yang
berbicara dengan suara yang lebih keras. Namun dia tidak menyadari bahwa
dirinya sendiri tidak hanya berbicara dengan suara yang keras, tetapi dengan
bahasa yang kasar. Itulah sifat manusia yang sulit untuk diubah. Lebih banyak
waktu kita habiskan untuk mengkritik orang lain tanpa mengetahui apakah kita
pernah melakukan kesalah serupa, atau bahkan lebih parah dari orang lain.
Maukah kita menjadi sama seperti
orang itu? Tentunya, melalui kisah di atas, kita melakukan perenungan bahwa ada
kalanya kita bisa menjadi sama atau bahkan melebihi orang di atas. Oleh karena
itu, kita perlu mengubah sikap hidup kita agar apapun yang kita lakukan sesuai
dengan perintah Tuhan, Allah kita yang benar. Sebelum benar-benar mengkritik,
saatnya kita melakukan cerminan terlebih dahulu, apakah kita sudah berbuat
benar atas apa yang mau kita kritik (bukan merasa kita belum benar dalam semua
tindakan sebab tidak ada orang yang benar-benar kudus selain Allah kita)
setelah itu, berikanlah kritik yang membangun dan perhatikan cara kita mengkritik.
Mengkritik itu bukan di depan
orang-orang dan mempermalukan orang tersebut. Bukan pula dengan bahasa-bahasa
yang mengintimidasi. Tetapi berdoalah supaya kritik yang membangun itu berasal
dari hikmat-Nya.
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment