Saturday, May 2, 2015

Stempel Agama



Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! (Lukas 13:7)
http://www.stempelschmidt.de/start.html

Perumpamaan yang diperkatakan oleh Tuhan Yesus ini seperti iman yang tidak pernah berbuah meskipun telah mengikuti Kristus bertahun-tahun. Akhir-akhir ini, sebagian orang menganggap perkara kecil Kristus tidaklah penting. Orang-orang mulai menghindari Gereja, jarang berdoa, bahkan jarang mengandalkan Kristus dalam setiap perkara hidup. Hidup sebagai Kristen hanya sebagai stempel religiusnya dan mungkin hanya tercatat di kartu tanda pengenal.

Paling menyedihkan di kala orang-orang berkata, “buat apa berdoa terus, lakukan dan cari jalan keluar, doa tidak akan menolong.” Atau mereka akan berkata, “jangan cuma berdoa terus.” Memang benar doa tanpa usaha adalah nihil sebab Tuhan tidak pernah mengajarkan kita untuk malas berusaha. Namun usaha tanpa doa pun percuma. Setuju? Doa membuka jalan yang buntu, banyak kesaksian ajaibNya Tuhan ketika menghendaki kelimpahan terjadi dalam hidup seseorang.

Di kala mereka mendapat masalah keuangan, mereka bukannya mengandalkan Tuhan, mereka malah lari dengan mengandalkan manusia. Yah, kebanyakan kali perhatian saya sendiri jatuh pada orang-orang yang kesulitan keuangan memfokuskan diri hanya untuk mencari pergaulan dengan manusia dan mengindahkan pergaulan dengan Tuhan. 

Lebih banyak orang yang memiliki sakit yang tidak dapat disembuhkan secara medis yang mengandalkan Tuhan, daripada orang yang sakit secara materi. Ketika beberapa kali saya menganjurkan seseorang yang kesulitan keuangan untuk berdoa, mereka hanya mengangguk dan “iya” namun perasaan saya sendiri tidak begitu yakin kalau mereka melakukan itu semua. Mereka terlihat sebegitu tidak tertariknya dengan anjuran saya. Namun, masih ada orang yang mengandalkan doa sebagai jalan terbaik dan terutama dalam memenangkan perkara kesulitan keuangan mereka dan antusiasme mereka begitu terasa ketika saya berkata, “berdoalah dan biarkan Tuhan yang turun tangan.” Itu sangat berbeda, kawan! Binar di wajah mereka sangat berbeda dengan orang-orang yang mengandalkan kekuatan mereka.

Contoh di atas hanyalah ilustrasi betapa tidak bertumbuhnya iman sebagian kita di dalam Kristus. Coba hitung berapa lama kita telah menjadi satu dengan Kristus dalam baptisan? Sudahkah kita melakukan – setidaknya – setengah dari perkara-perkara yang benar dalam perkenanan Tuhan (sesuai firman yang dituliskan dalam alkitab)? Masihkah kita berkobar dalam api urapannya? Masihkah kita mengandalkan-Nya?

Selidikilah apakah kita sudah taat dan rutin dalam membaca firman, memahami, dan melakukannya? Sudahkah kita mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara hidup? Ataukah Tuhan Allah hanya maskot rohani atau stempel agama kita?

Saat kita menyadari betapa tidak bertumbuhnya roh kita, apa artinya? Apakah dengan berjalan di tempat akan mendatangkan berkat dan mujizat? Perbaikilah, sebab tidak ada yang terlambat untuk memperbaiki pertumbuhan dan menghasilkan buah roh. 

Growth your spirit, guys!

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang 

No comments:

Post a Comment