Ayat bacaan Kejadian 11:1-9Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.” (Kejadian 11:4)
![]() |
link |
Saat bersekolah, buku pendidikan
agama menggambarkan dengan sangat jelas ambisi manusia mendirikan menara yang
mencapai langit dengan begitu antusias. Kemudian, ketika bahasa mereka
dikacaukan, satu sama lainnya merasa gusar dan akhirnya mereka malah
bertengkar.
Pada ayat keempat, pesan tersirat
tentang manusia dengan semua kekuatan tangannya berusaha mencapai langit. Hal
itu dilakukan agar mereka tidak dicerai-beraikan ke seluruh bumi. Mereka begitu
yakin dengan mendirikan sebuah menara tertinggi, maka tidak ada yang bisa
mencerai-beraikan mereka. Di sana tersirat bahwa mereka yakin dengan kekuatan
tangan mereka yang melampaui mungkin
kekuatan lain. Pada cerita menara Babel, tidak satu katapun menyebutkan bahwa
mereka mengandalkan Tuhan atau bekerja sesuai kehendak Tuhan. Mereka bekerja
karena keinginan mereka sendiri yang ingin mencapai apa yang mereka lihat tertinggi, tentu saja mereka juga merasa
mampu mengerjakannya.
Namun apa yang mereka lihat dan
pikir, tidak seperti yang dapat terjadi ketika Tuhan mengacaukan bahasa mereka,
menjatuhkan kesombongkan dan keangkuhan mereka dengan Firman-Nya kemudian
seperti yang mereka takuti yakni terserak, maka terseraklah mereka.
Saya melihat ada nasehat yang
dapat diambil dari kisah Menara Babel.
Memegahkan diri. Tidak perlu bagi kita yang telah berhasil menapaki
jalan keberhasilan memegahkan diri dan hanya mengandalkan kekuatan sendiri
tanpa campur tangan Tuhan, tidak meminta nasehat
Tuhan. Seperti hal yang terjadi dengan umat Tuhan yang dikenal sebagai anak
yang cerdas namun akhir-akhir ini dia malah memegahkan diri, menyamakan dirinya
dengan Tuhan. Bahkan menciptakan aliran penyembahan terhadap dirinya. Sebab
kenapa? Karena dirinya yang terlalu banyak dimegahkan orang lain dan tidak
adanya pengontrolan diri sehingga dia terlena oleh pemegahan dirinya sendiri.
Ketakutan. Mengapa manusia mendirikan menara? Mereka takut
diserakkan Tuhan ke seluruh bumi sehingga mereka tercerai berai. Di sini sangat
jelas bahwa ketakutan hanya membawa pribadi kita untuk berambisi mengelabui
ketakutan itu sendiri dengan melakukan sesuatu yang tidak patut dikerjakan. Ini
seperti orang yang mencari kambing hitam untuk menutupi kesalahan yang
dilakukannya sehingga dia terbebas dari hukuman. Namun adakah kesalahan dan
rahasia yang tersimpan sampai mati? Tidak. Tidak untuk manusia apalagi Tuhan?
Apakah akhir-akhir ini kita terus
mengandalkan kekuatan diri kita sendiri? Apakah kita tidak pernah menyediakan
waktu agar Tuhan turut bekerja membuka jalan bagi kita? Ataukah kita tidak
berusaha mencari Tuhan dan bertanya apa yang harus kita lakukan untuk persoalan
kita hari-hari ini? Ataukah kita merasa sudah terlalu hebat untuk mengurusi
hidup kita sendiri?
Ternyata, terkadang ketakutan
kita menghadapi sebuah persoalan membawa kita pada ujung yang kurang
menyenangkan, entah karena kita salah memilih jalan atau terlalu nekat untuk
mengelabui kebenaran. Terkadang kita terlalu sering mengandalkan diri sendiri
dan tenggelam dalam frustasi sewaktu tidak mampu menyelesaikannya. Sebagian
orang bahkan mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan semua persoalannya. Karena
mengapa? Karena dia angkuh merasa mampu menyelesaikannya sendiri walaupun dia
tahu bahwa jalannya salah.
Seperti orang yang awalnya jujur,
karena keadaan terjepit dia malah menghalalkan segala cara seperti mencuri
untuk mendapatkan uang pengobatan anaknya. Hal seperti itu dilakukan karena dia
merasa takut penyakit anaknya bertambah parah dan takut tidak diberikan
pinjaman uang karena telah menumpuk utang terlalu banyak.
Hal seperti ini, adakah yang
tidak dapat dilakukan Tuhan untuk kita? Apabila umat-Nya meminta dalam iman dan
kebenaran, Tuhan pasti membuka jalannya. Hanya saja, sebagian orang tidak
beriman seperti demikian atau bahkan tidak pernah mencobanya sama sekali. Bisa
dilihat kesaksian orang-orang yang mengandalkan Tuhan, mereka tidak perlu
meminta-minta. Tuhan malah menyediakan jalan ketika orang-orang itu hanya bergantung pada-Nya.
Believe in Jesus. Tetapi
seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak
pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati
manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1
Korintus 2:9)
Tuhan Yesus memberkati
------
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment