Tanda-tanda ini akan menyertai
orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka
akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka. (Markus 16:17)
Sebelum Tuhan Yesus terangkat ke
Sorga, Dia banyak berpesan kepada murid-muridNya. Namun di sini, saya tidak
membahas detil apa yang telah difirmankan, tetapi penekananan pada
“bahasa-bahasa baru”.
 |
http://www.andreasloanka.com/2012/05/01/karunia-bahasa-roh-1/
|
Baru-baru ini, saya sempat
menyaksikan khotbah tentang bahasa roh dan kontroversialnya. Banyak
doktrin-doktrin kristen yang mempercayainya dan banyak juga yang memisahkan
diri atas kepercayaan terhadap bahasa roh. Tetapi secara jelas, kita dapat
melihat bahkan Tuhan Yesus sendiri sudah berbicara tentang bahasa baru ini.
Seperti pentakosta pertama di mana murid-muridNya bisa berbicara dalam bahasa
asing. Menurut saya, bahasa baru dalam pimpinan roh itulah bahasa roh. Juga
bahasa roh sesungguhnya tidak dimengerti manusia apabila tidak ada dikarunia
penafsiran bahasa roh (1 Korintus 14:2).
Banyak sekali saya mendengar
penyangkalan bahasa roh seperti
Bahasa roh buat orang kurang percaya
Beruntung sekali, saya bisa
menemukan firman Tuhan yang mengatakan bahasa baru seperti itu dikaruniakan
justru kepada orang percaya. Ayat ini begitu jelas dan singkat telah
menjelaskan berbagai alasan penyangkalan orang yang tidak percaya pada bahasa Roh. Mengalami bahasa Roh di masa kini, saya belum menemukan kesaksian orang kurang percaya yang memperoleh bahasa Roh. Justru sebaliknya, semakin dalam penyembahan dan sekutu manusia dengan Tuhan semakin beragam bahasa Roh yang diucapkannya.
Bahasa yang tidak dimengerti
Pada 1 Korintus 14:2 menjelaskan
bahwa bahasa roh memang tidak diperuntukkan manusia, tetapi komunikasi super rahasia dengan Allah. Oleh karena
itu bahasa Roh Kudus yang ada dalam diri kita yang membimbing kita
berkomunikasi secara rahasia dengan Allah. Bahkan bisa mengucapkan berbagai
perkara yang mungkin tidak terkatakan. Terkadang malah nurani mampu mengetahui
apa yang tengah kita doakan melalui bahasa roh, bahkan Tuhan mampu menaruh
hikmat dan kehendak-Nya dalam hati kita. (Sebagian orang percaya yang berbahasa
roh malah diberi penglihatan dan pendengaran)
Ikut-ikutan
Bahasa roh merupakan karunia,
tidak bisa seseorang ikut-ikutan, bahkan tidak bisa diajarkan. Namun ketika
seseorang sungguh-sungguh meminta, Tuhan akan mendengarkan-Nya. Sebab Tuhan
telah menjanjikan bahwa apapun yang engkau minta dengan sungguh-sungguh, Tuhan
mendengar dan mengabulkan-Nya. Bahkan ketika seseorang beribadah dan mendengar
dengan sungguh-sungguh, akan ada perbedaan antara bahasa roh yang ikut-ikutan
dan bahasa roh dalam pimpinan Roh Kudus. Bahkan jikalau kita tidak bisa dan
berusaha mengikuti bahasa roh, bisa dijamin lidah kita yang terpleset atau
terplintir dan dengan sangat mudah kelelahan.
Karunia egois yang membangun diri sendiri
Memang seperti yang ditulis di
Korintus bahwa karunia bahasa roh itu membangun diri sendiri. Namun apakah kita
yakin bahwa itu sesuatu yang egois? Jika sempat saja seseorang mengalami, kita
akan mengerti bahwa itu karunia yang luar biasa di mana dari sana kita bisa
berbuat banyak. Kita bisa membagi energi positif di mana ketika beribadah dan
berdoa bersama dengan orang-orang lainnya. Mereka bisa saling membagi. Bahkan
ada kisah di mana seseorang yang tidak bisa berbahasa roh ikut dalam doa dengan
mereka yang bisa berbahasa roh, tebak apa yang terjadi? Semula orang tersebut
yang menyimpan berbagai kepahitan, dengan kuasa nama Tuhan Yesus dan karunia
yang Tuhan titipkan, orang tersebut dipulihkan. Semua kepahitan yang mengganjal
itu menghilang begitu saja. Dia terlepas dari kesedihannya. Nah, apakah
hadirat-Nya tidak bisa ditransfer lewat bahasa roh?
Menjaga tingkah langkah sendiri,
dengan berbahasa roh, api kerinduan kita terhadap Tuhan akan tetap berkobar.
Bejana kita akan terus terisi berulang kali, sehingga rasa kemarahan, benci,
dan dendam tentu akan jauh daripada orang percaya yang bergantung penuh kepada
Tuhan. Seseorang itu akan menjaga tingkah langkah agar tidak melukai Tuhan
Yesus yang selalu dirindukannya.
Bahkan kita bisa berdoa dengan
bahasa roh. Bisa berdoa untuk kesulitan sendiri ataupun orang lain. Namun
ketika dalam pimpinan roh, kita yang bisa berbahasa roh akan lebih fokus dalam
syafaat dibandingkan diri sendiri. Kita semua tahu bahwa berdoa itu sangat
besar efeknya, bahkan dengan doa saja kita bisa mengubahkan hati seseorang.
Sebab dari doa pula, kita akan melangkah lebih dekat dengan Tuhan kita.
See? Sebenarnya apabila kita tahu bagaimana bahasa itu, karunia ini
tidak lagi perlu perdebatan karena setiap manusia bisa memandang secara
berbeda. Tidak perlu berlogika dan menyelidiki hal-hal keTuhanan yang pasti
tidak kita pahami, sebab pengertian akan Tuhan itu tidak akan pernah dapat kita
selami. Namun selama Tuhan memberi apa yang harus kita terima, maka terima saja.
Ada beberapa cerita yang saya
dengar, setelah karunia bahasa roh menyusul karunia-karunia lain seperti salah
satunya bernubuat atau berkata-kata dalam hikmat. Seperti yang kita tahu,
sebelum bisa berbuat banyak kepada orang lain (apalagi membangun jemaat) kita
harus terlebih dahulu membangun diri sendiri.
Namun di luar daripada itu,
jangan menjadikan karunia ini seperti keharusan dalam segala hal tentang Tuhan.
Sebab karunia terbesar dalam hidup kita adalah KASIH KARUNIA di mana setiap
orang telah menerimanya dalam hidup. Bisa atau tidak itu tidak menjadi
keharusan. Namun apabila kita menginginkannya, mintalah terus kepada Tuhan,
atau kita bisa mencoba merenungkan karunia seperti apa yang telah Tuhan berikan
dalam hidup kita seperti karunia bernubuat, berkata hikmat, melayani, mengajar,
menasehati, dan lain sebagainya.
Guys, setiap orang memiliki karunia yang berbeda dan bisa lebih
jika Tuhan berkehendak.
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang