Ayat bacaan Kejadian 9:1-17
Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.” (Kejadian 9:16)
![]() |
http://dreamatico.com/rainbow.html |
Pelangi. Banyak kali kita
mendengar lagu yang memasukkan unsur langit itu sebagai sebuah “harapan” bahwa
pada suatu hari yang Tuhan kehendaki, akan ada keindahan yang membuat kita
terkagum. Hari ini, saat penulis membaca kejadian 9:1-17 tentang busur yang ditaruh
Allah di awan (ay. 13) seketika saja penulis berpikir bukankah busur itu identik dengan pelangi, setuju? Bentuk pelangi
yang melengkung dan persis sama dengan busur.
Dalam perikop ini, Tuhan
menyatakan bahwa busur yang ditaruhnya di awan adalah perjanjian antara Allah
dan bumi (ay. 13, 16, 17) setelah Nuh terbebas dari musibah air bah yang telah
memusnahkan manusia dan segala isinya. Di sini, Tuhan berjanji bahwa tidak akan
air bah yang akan memusnahkan bumi lagi (ay. 11) bahkan dapat kita baca bahwa
Tuhan malah memberkati Nuh, segala makhluk yang keluar dari air bah, dan
seluruh keturunannya.
Sebelum pelangi itu hadir, kita
bisa membaca kisah yang sangat populer ini bahwa selama mengarungi samudra, Nuh
diberikan perlindungan. Setelah pelangi itu Tuhan ciptakan, Allah mengadakan
perjanjian dan berkat kepada manusia serta segala isi bumi. Itu sebabnya
pelangi menjadi lambang pengharapan bagi setiap manusia karena mengandung
perlindungan di tengah musibah, perjanjian kekal (ay. 16), hadiah pemberkatan yang
indah.
Sampai saat ini, penulis percaya
tidak ada seseorang pun yang tidak mengangumi keindahan pelangi setelah hujan.
Sebagaimana Tuhan menjadikan pelangi sebagai lambang perjanjian-Nya dengan Nuh
(manusia) dan bumi, seperti itulah kita perlu mengingat pelangi sebagai hadiah
dari kasih karunia-Nya yang besar kepada manusia sehingga Dia boleh memberkati
manusia dan keturunannya untuk bertambah banyak dan memenuhi bumi. Oleh sebab
itu juga, manusia diadakan perjanjian kedua kalinya untuk beranak cucu dan
memenuhi bumi. Itu juga salah satu tugas manusia untuk membentuk keluarga untuk
memuliakan perjanjian manusia dengan Allah.
Patut diingat, pelangi tidak
bercerita tentang unsur di langit saja. Dalam hidup kita, Allah pun telah
menaruh busur-Nya yang akan muncul setelah badai yang kita lalui. Oleh sebab
itu, penulis melihat bahwa karena menanti
busur-Nya setiap manusia memiliki pengharapan yang besar kepada Allah untuk
tetap kuat menghadapi badai dalam hidup dan percaya keindahan setelah air bah seperti yang dialami oleh Nuh, boleh
berkali-kali dialami di dalam hidup manusia yang tidak pernah lepas dari
persoalan.
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment