Monday, April 27, 2015

Menanti Busur-Nya



Ayat bacaan Kejadian 9:1-17

Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.” (Kejadian 9:16)
http://dreamatico.com/rainbow.html

Pelangi. Banyak kali kita mendengar lagu yang memasukkan unsur langit itu sebagai sebuah “harapan” bahwa pada suatu hari yang Tuhan kehendaki, akan ada keindahan yang membuat kita terkagum. Hari ini, saat penulis membaca kejadian 9:1-17 tentang busur yang ditaruh Allah di awan (ay. 13) seketika saja penulis berpikir bukankah busur itu identik dengan pelangi, setuju? Bentuk pelangi yang melengkung dan persis sama dengan busur.


Dalam perikop ini, Tuhan menyatakan bahwa busur yang ditaruhnya di awan adalah perjanjian antara Allah dan bumi (ay. 13, 16, 17) setelah Nuh terbebas dari musibah air bah yang telah memusnahkan manusia dan segala isinya. Di sini, Tuhan berjanji bahwa tidak akan air bah yang akan memusnahkan bumi lagi (ay. 11) bahkan dapat kita baca bahwa Tuhan malah memberkati Nuh, segala makhluk yang keluar dari air bah, dan seluruh keturunannya.

Sebelum pelangi itu hadir, kita bisa membaca kisah yang sangat populer ini bahwa selama mengarungi samudra, Nuh diberikan perlindungan. Setelah pelangi itu Tuhan ciptakan, Allah mengadakan perjanjian dan berkat kepada manusia serta segala isi bumi. Itu sebabnya pelangi menjadi lambang pengharapan bagi setiap manusia karena mengandung perlindungan di tengah musibah, perjanjian kekal (ay. 16), hadiah pemberkatan yang indah. 

Sampai saat ini, penulis percaya tidak ada seseorang pun yang tidak mengangumi keindahan pelangi setelah hujan. Sebagaimana Tuhan menjadikan pelangi sebagai lambang perjanjian-Nya dengan Nuh (manusia) dan bumi, seperti itulah kita perlu mengingat pelangi sebagai hadiah dari kasih karunia-Nya yang besar kepada manusia sehingga Dia boleh memberkati manusia dan keturunannya untuk bertambah banyak dan memenuhi bumi. Oleh sebab itu juga, manusia diadakan perjanjian kedua kalinya untuk beranak cucu dan memenuhi bumi. Itu juga salah satu tugas manusia untuk membentuk keluarga untuk memuliakan perjanjian manusia dengan Allah.

Patut diingat, pelangi tidak bercerita tentang unsur di langit saja. Dalam hidup kita, Allah pun telah menaruh busur-Nya yang akan muncul setelah badai yang kita lalui. Oleh sebab itu, penulis melihat bahwa karena menanti busur-Nya setiap manusia memiliki pengharapan yang besar kepada Allah untuk tetap kuat menghadapi badai dalam hidup dan percaya keindahan setelah air bah  seperti yang dialami oleh Nuh, boleh berkali-kali dialami di dalam hidup manusia yang tidak pernah lepas dari persoalan.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment