Thursday, April 23, 2015

Half Faith


Ayat bacaan Kejadian 4:1-16
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu. (Kejadian 4:3-4)
http://www.beliefnet.com/columnists/everydayinspiration/2014/09/messages-of-faith.html

Habel telah memberikan seluruh persembahan pertamanya tanpa ragu, dia membakar lemak seluruh anak sulung kambing dombanya sebagai persembahan kepada Tuhan. Sementara Kain tidak rela memberikan seluruh persembahan pertamanya, dia malah hanya memberikan sebagian hasil tanahnya dan Tuhan tidak berkenan.

Dari hal di atas kita bisa berbicara tentang pilihan. Habel memilih untuk mengembalikan seluruhnya, dan keserakahan Kain memilih hanya mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya. Buah sulung di masa kini sangat sulit untuk dikerjakan karena keterikatan manusia dengan kenikmatan dunia begitu mendarah-daging. Sebagian orang mungkin berpikir bahwa seluruh hasil pertama mereka lebih baik disimpan atau ditabung untuk masa depan keluarga, sebagian berpikir bahwa tempat ibadah sudah terlalu berlimpah, sebagian lain berpikir bahwa tidak perlu totally mengikuti tradisi kekristenan, bahkan tidak menyangkal sebagian akan berpikir lebih baik buah sulung dibelikan sesuatu yang berguna atau terburuknya bertindak selayaknya Kain.


Tuhan tidak berkenan seperti kisah Kain. Sebuah buku menuliskan tentang belajar mengembalikan persembahan buah sulung menurut kemampuan kita, bahkan jika itu kurang dari yang seharusnya. Secara logis, hal itu masuk akal. Tetapi sekali lagi kita harus tahu bahwa Firman Tuhan memerlukan hikmat-Nya untuk dipahami, bukan secara logis. Saat membaca buku itu, kemungkinan kita akan dengan mudah memercayai bahkan ikut mengerjakan seperti yang dijelaskan dalam buku itu. Kita akan merasa ada dukungan yang logis ketika kita mengerjakan hal yang tidak seharusnya itu, hanya karena dalam tulisan itu bertebaran ayat-ayat alkitab yang totally kita percayai. Manusia selalu ingin berusaha membenarkan tindakan yang diinginkannya melalui berbagai sumber. Bahkan kadang memanfaatkan beberapa sumber untuk membohongi kebenaran. 

Kisah  Kain dan Habel memerlihatkan bahwa Tuhan tidak berkenan bagi persembahan yang sebagian untuk buah sulung, di sini kita disadarkan bahwa tidak semua buku bisa dipercaya untuk hal penjelasan dan motivasi dengan dasar Firman Tuhan. Ternyata membaca sebuah buku, kita harus mengandalkan hikmat-Nya untuk membedakan pengetahuan yang baik dan tidak.
Buat apa mengembalikan hasil pertama namun sebagian seperti yang dilakukan Kain? Ini sama saja dengan tidak mengembalikan hasil pertama kita. Kisah ini juga mengajarkan kita untuk tidak setengah-setengah memercayai dan mengikuti Tuhan Yesus. Apabila menjadi anak-anak Allah, kita perlu belajar untuk tidak setengah-setengah. Belajar setia pada perkara kecil sehingga kita mulai biasa taat pada perkara besar.

Kita bisa memulai dengan menabur yakni membantu orang-orang yang membutuhkan, kemudian taat dengan persepuluhan, kemudian belajar untuk tulus dalam persembahan buah sulung. Satu hal yang diingat, walaupun di sekeliling kita banyak orang yang biasa tidak melakukan persembahan buah sulung, tidak perlu kita ikut-ikutan karena hal biasa itu. Hal yang banyak dilakukan orang tidak menjamin hal tersebut baik dan benar untuk rohani kita sendiri.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment