Ayat bacaan Kejadian 4:1-16
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu. (Kejadian 4:3-4)
![]() |
http://www.beliefnet.com/columnists/everydayinspiration/2014/09/messages-of-faith.html |
Habel telah memberikan seluruh
persembahan pertamanya tanpa ragu, dia membakar lemak seluruh anak sulung
kambing dombanya sebagai persembahan kepada Tuhan. Sementara Kain tidak rela
memberikan seluruh persembahan pertamanya, dia malah hanya memberikan sebagian
hasil tanahnya dan Tuhan tidak berkenan.
Dari hal di atas kita bisa
berbicara tentang pilihan. Habel memilih untuk mengembalikan seluruhnya, dan
keserakahan Kain memilih hanya mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya.
Buah sulung di masa kini sangat sulit untuk dikerjakan karena keterikatan
manusia dengan kenikmatan dunia begitu mendarah-daging. Sebagian orang mungkin
berpikir bahwa seluruh hasil pertama mereka lebih baik disimpan atau ditabung
untuk masa depan keluarga, sebagian berpikir bahwa tempat ibadah sudah terlalu
berlimpah, sebagian lain berpikir bahwa tidak perlu totally mengikuti tradisi kekristenan, bahkan tidak menyangkal
sebagian akan berpikir lebih baik buah sulung dibelikan sesuatu yang berguna
atau terburuknya bertindak selayaknya Kain.
Tuhan tidak berkenan seperti
kisah Kain. Sebuah buku menuliskan tentang belajar mengembalikan persembahan
buah sulung menurut kemampuan kita, bahkan jika itu kurang dari yang seharusnya. Secara logis, hal itu masuk
akal. Tetapi sekali lagi kita harus tahu bahwa Firman Tuhan memerlukan
hikmat-Nya untuk dipahami, bukan secara logis. Saat membaca buku itu,
kemungkinan kita akan dengan mudah memercayai bahkan ikut mengerjakan seperti
yang dijelaskan dalam buku itu. Kita akan merasa ada dukungan yang logis ketika
kita mengerjakan hal yang tidak seharusnya
itu, hanya karena dalam tulisan itu bertebaran ayat-ayat alkitab yang totally kita percayai. Manusia selalu
ingin berusaha membenarkan tindakan yang diinginkannya melalui berbagai sumber.
Bahkan kadang memanfaatkan beberapa sumber untuk membohongi kebenaran.
Kisah Kain dan Habel memerlihatkan bahwa Tuhan tidak
berkenan bagi persembahan yang sebagian
untuk buah sulung, di sini kita disadarkan bahwa tidak semua buku bisa
dipercaya untuk hal penjelasan dan motivasi dengan dasar Firman Tuhan. Ternyata
membaca sebuah buku, kita harus mengandalkan hikmat-Nya untuk membedakan
pengetahuan yang baik dan tidak.
Buat apa mengembalikan hasil
pertama namun sebagian seperti yang dilakukan Kain? Ini sama saja dengan tidak
mengembalikan hasil pertama kita. Kisah ini juga mengajarkan kita untuk tidak
setengah-setengah memercayai dan mengikuti Tuhan Yesus. Apabila menjadi
anak-anak Allah, kita perlu belajar untuk tidak setengah-setengah. Belajar setia
pada perkara kecil sehingga kita mulai biasa taat pada perkara besar.
Kita bisa memulai dengan menabur
yakni membantu orang-orang yang membutuhkan, kemudian taat dengan persepuluhan,
kemudian belajar untuk tulus dalam persembahan buah sulung. Satu hal yang
diingat, walaupun di sekeliling kita banyak orang yang biasa tidak melakukan persembahan buah sulung, tidak perlu kita
ikut-ikutan karena hal biasa itu. Hal
yang banyak dilakukan orang tidak menjamin hal tersebut baik dan benar untuk
rohani kita sendiri.
Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang
No comments:
Post a Comment