Tuesday, March 24, 2015

Jangan “bermain” hingga lupa waktu



Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. (Lukas 12:47-48a)


link
Ilustrasi 1
Mama Rina menyuruh Rani membersihkan kamarnya. Tetapi Rani malah memilih bermain dengan temannya hingga tidak melakukan apa yang disuruh ibunya. Setelah pulang ke rumah, Mama Rina marah-marah dan memberi Rani hukuman untuk membersihkan kamar dan ruang tamu.

Ilustrasi 2
Rani tidak pernah memiliki inisiatif untuk membersihkan kamarnya, hari ini Mama Rina tidak menyuruhnya membersihkan kamar. Setelah Mama Rina melihat betapa berantakan kamar Rani, beliau memarahi Rani dan menyuruhnya membersihkan kamarnya.


Seperti contoh di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa apabila kita tahu apa yang menjadi kehendak-Nya namun tidak melakukannya, kita akan menuai apa yang kita tabur. Menabur baik akan menuai baik, begitupun sebaliknya. Apalagi hari-hari ini, Tuhan terus berbicara kepada hamba-Nya untuk berlaku yang berkenan di hati-Nya namun sebagian besar dari kita masih sibuk “bermain” dengan dunia dengan tidak mengindahkan kehendak-Nya, apakah Bapa tidak pedih hati? Tuhan Allah sangat mengasihi kita, bahkan ketika kita jauh daripada-Nya namun kita tidak pernah membalas kasih-Nya hanya dengan berbuat apa yang Bapa mau kita perbuat bagi-Nya?

Jangan pernah “bermain” sampai lupa seperti yang dilakukan Rani, akan tiba waktu-Nya seperti Mama Rina yang akan menghukum Rani karena perbuatannya. Ketika waktu persidangan itu tiba, dapatkah kita kabur seperti Rani yang segera mendapat penghukuman dari Mamanya? Jawabannya “tidak” sebab ketika hari itu tiba, kita tidak akan mampu menghindar dari “pukulan” seturut perbuatan kita, sebab Dia adalah Tuhan yang adil. 

Hari ini, apa yang Tuhan katakan kepada-Mu? Baik dari ayat ini, ayat yang kamu baca, atau perkataan dari teman, pasangan, atau orang tuamu kepadamu? Teguran apa yang sedang Tuhan berikan kepadamu? Sebab Tuhan Yesus dapat berkata-kata entah oleh ayat nas yang kamu baca di mana pun, perkataan teman, pasangan, atau orang tuamu, bahkan khotbah pendeta/evangelis yang kamu dengar. Hanya belajar memahami setiap situasi saja. 

Dan jangan menjadi orang yang bebal, tetapi terimalah perkataan yang baik dari siapapun itu, bahkan oleh orang yang mungkin lebih muda dari kita yang tidak pernah melintas di pikiran kita.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment