Thursday, March 19, 2015

Mamon



Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Lukas 16:13)

Sebagai seorang yang bergerak di bidang perdagangan, saya cukup mengerti apa yang dimaksud dengan dua tuan. Contoh sederhana saja, apabila staf perusahaan di mana saya memimpin melakukan double job maka konsentrasi mereka akan terpecah menjadi dua. Pilihannya hanya dua; tetap mengerjakan dua pekerjaan secara bersamaan dan membuat keduanya berantakan; atau pada akhirnya mereka akan memilih salah satu prioritas yang bagi mereka lebih mudah dikerjakan dan mengesampingkan yang lain. Dari kedua pilihan itu, tidak ada yang memiliki akhir baik.


link
Berbeda dengan staf yang hanya berkonsentrasi pada satu hal, maka dia akan mengerjakan pekerjaannya secara maksimal. Seperti seseorang yang tidak bisa menjejakkan kakinya pada dua jembatan untuk mencapai tujuan, seperti itu pula hidup kita antara mamon dan Tuhan. 

Apa fokus hidup kita?

Mungkin perkara itu yang harus kita pertanyakan. Apabila seseorang setia kepada Allah, maka dia akan mempermuliakan Allah dengan hartanya. Sementara seseorang yang setia kepada mamon (uang) maka dia akan terus memuliakan mamon dan mencari mamon-mamon lain yang akan mempermuliakan dirinya sendiri.

Seseorang yang setia kepada Allah akan menjadi hamba-Nya, seseorang yang setia kepada mamon akan menghambakan dirinya kepada mamon.

Jadi, seseorang yang berkelimpahan tidak dapat dihakimi bahwa dia memfokuskan diri kepada mamon sehingga dia terus mengumpulkan harta. Sebab Allah telah berjanji akan melipatgandakan kelimpahan dalam dunia dan sorga bagi setiap orang yang setia kepadanya. Sebab mamon adalah di bawah kuasa Allah Bapa kita. 

Namun seseorang yang berkelimpahan ataupun tidak, hal yang harus dipertanyakan hanyalah fokus apa yang dibawanya dalam dunia ini? Apa yang dipilihnya dalam prioritas hidupnya antara mamon dan Allah di dalam hatinya?

Jawaban itu ada dalam hati setiap dari kita yang mengaku sebagai anak-anak Allah, mengaku mengasihi Kristus. Kepastiannya yakni kita tidak bisa memecah fokus kita karena Tuhan telah berfirman bahwa tidak ada dua tuan di dunia ini. Tuan dari segala Tuan hanyalah Tuhan Yesus, salah satu pribadi Allah yang kudus suci.

Ciri-ciri orang yang mulai menghambakan dirinya kepada mamon :
·         Mamon menjadi prioritas utama
·         Mulai merasa segala sesuatu mampu diselesaikan dengan mamon
·         Melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan mamon
·         Tidak mengindahkan nasehat dan firman Tuhan serta tidak ingat bergumul dalam memutuskan segala sesuatu tentang mamon kepada Tuhan
·         Tidak lagi ingat mengandalkan Tuhan dan bersyukur
·         Mulai memandang remeh, menghina, mencerca orang yang berkekurangan
·         Bermegah diri dan merasa dunia dalam genggaman asal mamon bersamanya
·         Merasa dunia runtuh ketika terjadi gangguan dalam hal kepemilikan mamon
·         Terlalu berpikir melalui akal budi bahwa memperoleh mamon hanya lewat usaha, bukan dengan penopang doa dan Tuhan sang Raja Semesta
·         Mulai tidak setia dalam perkara kecil
·         Mulai kikir dan tidak mau berbagi dengan orang berkekurangan
·         Menghamburkan mamon untuk diri sendiri
·         Bergaul hanya apabila teman dan kerabatnya memiliki mamon
·         Angkuh, iri, dengki
·         Hidup untuk mengejar mamon dan mengesampingkan kehidupan rohaninya
·         Dan lain sebagainya.

Apakah kita memiliki sikap salah satu dari sebagian ciri-ciri di atas? Apabila kita memiliki salah satu sikap di atas, maka saat kita menyadarinya itu marilah kita memperbaiki diri dan mendekat lebih intim lagi kepada Tuhan. Sebab Tuhan itu pemilik semesta, Dia mampu memberi dan mengambilnya kembali sesuai dengan kehendak-Nya, apalagi kita yang tidak setia?

Tetaplah berfokus kepada Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati
-----
Lily Zhang

No comments:

Post a Comment